Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Riuh Peserta Pembagian Sembako di Monas 'Tersandera' di Stasiun Juanda
28 April 2018 19:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB

ADVERTISEMENT
Stasiun Juanda mendadak dipadati puluhan ribu orang yang akan menghadiri acara bagi-bagi sembako di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Para penumpang itu kewalahan lantaran tak bisa keluar (tap out) di pintu keluar stasiun karena tak memegang tiket fisik.
ADVERTISEMENT
Vice President Corporate Communication PT KCI Eva Chairunisa, lewat keterangannya mengatakan, puluhan ribu penumpang tersebut tak bisa keluar stasiun, karena koordinator acara dari sejumlah daerah itu hanya menyuruh para peserta sekedar melakukan tap in dan meminta kembali tiket gratis yang telah diberikan.
"Tiket Harian Berjaminan (THB) yang dibeli dalam jumlah banyak tersebut untuk metode pembagian secara gratis tidak diserahkan kepada masing-masing peserta yang terdaftar pada kelompoknya, melainkan hanya di koordinir untuk melakukan tap in pada gate di stasiun pemberangkatan dan kemudian tiket diambil kembali oleh koordinator di stasiun pemberangkatan," kata Eva lewat keterangannya, Sabtu (28/4).
"Akibatnya di stasiun tujuan, cukup banyak peserta kegiatan yang tidak bisa keluar dari gate elektronik karena tidak memegang fisik tiket KRL-nya. Menghadapi kondisi ini, PT KCI memberikan edukasi kepada mereka dengan meminta para peserta menghubungi kembali koordinatornya masing-masing,"terang Eva lagi.
ADVERTISEMENT
PT KCI mengaku sudah berkali-kali memberikan informasi khususnya mekanisme pembelian tiket untuk jumlah orang yang sangat banyak. Sesuai prosedur, setiap pengguna kereta harus memegang tiket sendiri-sendiri untuk proses transaksi.
"PT KCI menyayangkan tindakan sejumlah orang yang mencoba memfasilitasi sejumlah calon pengguna dari wilayah Bogor, Depok, Bekasi dan sekitarnya melalui pembelian tiket dalam jumlah banyak yang tidak dijalankan dengan mekanisme pembagian tiket untuk kelompoknya dengan baik sehingga menyebabkan kendala pada saat melakukan transaksi tiket elektronik," terang Eva.

Eva mengaku pihaknya telah mengambil langkah antisipasi berupa penambahan enam loket portabel dan petugas untuk melayani transaksi tiket, serta penambahan petugas pelayanan dan pengamanan di Stasiun Juanda hingga dua kali lipat dari hari biasa. Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk mengikuti prosedur pembelian tiket KRL pada umumnya.
ADVERTISEMENT
"(Kami) meng\imbau masyarakat yang ingin menggunakan KRL secara rombongan atau dikoordinir oleh pihak-pihak tertentu untuk tetap mengikuti seluruh aturan dan ketentuan yang ada mulai dari proses transaksi tiket hingga perilaku dan aspek keselamatan dalam menggunakan layanan KRL," ujar Eva.