Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Rival Erdogan Akan Usir Seluruh Pengungsi Bila Terpilih Jadi Presiden Turki
19 Mei 2023 13:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Capres Turki Kemal Kilicdaroglu akan mengusir 10 juta pengungsi bila menang putaran kedua pada 28 Mei mendatang. Janji itu diungkap untuk mendulang suara kelompok nasionalis.
ADVERTISEMENT
Kilicdaroglu akan berhadapan melawan petahana Recep Tayyip Erdogan pada putaran kedua nanti. Pada pemilu putaran satu secara mengejutkan Kilicdaroglu kalah dari Erdogan, padahal dirinya berulang kali diunggulkan dalam survei.
Pada Rabu (17/5) Kilicdaroglu, yang diusung enam partai oposisi, menuduh pemerintahan Erdogan sengaja mengizinkan masuk 10 juta migran ilegal ke Turki.
Ekonom yang juga birokrat senior itu memperingatkan, jika tidak dicegah maka jumlah migran ilegal bisa meroket sampai 30 juta.
"Erdogan tidak melindungi perbatasan dan kehormatan (Turki)," kata Kilicdaroglu seperti dikutip dari Al-Jazeera.
"Anda dengan sengaja membawa 10 juta pengungsi ke negara ini. Saya mengumumkan ini sekarang, sesaat setelah saya berkuasa, saya akan mengirim seluruh pengungsi pulang," sambung dia.
Mayoritas pengungsi di Turki datang dari Suriah. Mereka masuk ke Turki pada 2011 saat perang saudara di Suriah pecah.
ADVERTISEMENT
Bahkan Turki adalah negara dengan jumlah pengungsi Turki terbanyak dibanding negara lain. Data resmi mengungkap sebanyak 3.6 juta warga Suriah mengungsi di Turki.
Warga Turki sebenarnya menyambut baik pengungsi Suriah. Namun, krisis ekonomi membuat sejumlah lapisan masyarakat termasuk kelompok nasionalis mengubah pandangan dan meminta pemerintah mempertimbangkan ulang menerima pengungsi.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini