Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Rival Politik Erdogan, Ekrem Imamoglu, Ditangkap atas Tuduhan Korupsi
19 Maret 2025 17:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Otoritas Turki menangkap rival politik Presiden Tayyip Erdogan, Ekrem Imamoglu, pada Rabu (19/3) atas tuduhan korupsi dan membiayai kelompok teroris. Penangkapan ini disebut oleh partai oposisi sebagai upaya kudeta terhadap presiden berikutnya.
ADVERTISEMENT
Imamoglu merupakan wali kota Istanbul yang populer. Dikutip dari Reuters, penangkapan ini dinilai sebagai puncak tindakan keras hukum yang agresif terhadap tokoh oposisi di seluruh negeri. Ini dikritik sebagai upaya politisasi untuk membungkam perbedaan pendapat.
Pemerintah Erdogan membantah tuduhan dan mengatakan peradilan bersifat independen. Pemerintah juga mendesak untuk mengakhiri pemberontakan yang selama puluhan tahun dilakukan oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, setelah pemimpin mereka yang dipenjara menyerukan pelucutan senjata bulan lalu.
Imamoglu menghadapi dua investigasi berbeda yang termasuk tuduhan memimpin organisasi kriminal, penyuapan, dan manipulasi tender. Rekaman TV menunjukkan Imamoglu merapikan dasinya dan bersiap meninggalkan rumahnya menuju tempat penahanan pada Rabu pagi.
Oposisi utama, Partai Rakyat Republik (CHP), dalam beberapa hari ke depan berencana mencalonkan Imamoglu sebagai calon presiden menantang Erdogan, yang memimpin Turki selama lebih dari 2 dekade.
ADVERTISEMENT
Pemilihan selanjutnya akan digelar pada 2028, namun Erdogan telah mencapai batas dua masa jabatannya sebagai presiden.
Dalam video yang dibagikan di media sosial, Imamoglu mengatakan tidak akan menyerah dan akan berdiri teguh dalam menghadapi tekanan.
Ketua CHP Ozgur Ozel menyebut penahanan tersebut sebagai upaya kudeta dan menyerukan semua kelompok oposisi untuk bersatu melawan. Ia juga mengatakan, CHP akan terus maju dan memilih Imamoglu sebagai pemimpin.
Menurut pernyataan dari kantor kejaksaan Istanbul pada penyelidikan pertama, total 100 orang termasuk wartawan dan pengusaha diduga terlibat dalam kegiatan kriminal yang terkait dengan tender tertentu yang diberikan oleh pemerintah kota.
ADVERTISEMENT
Dalam penyelidikan kedua, Imamoglu dan 6 orang lainnya didakwa dengan tuduhan membantu PKK yang dianggap oleh Turki dan sekutu Baratnya sebagai organisasi teroris.
Bulan lalu, PKK mengumumkan gencatan senjata sebagai tanggapan atas seruan pemimpin mereka, Abdullah Ocalan, untuk melucuti senjata. Ini menandai langkah besar ke arah mengakhiri pemberontakan yang telah menewaskan lebih dari 40.000 orang, dan yang dapat memiliki konsekuensi keamanan dan politik regional.