Riwayat Patung Jenderal Sudirman yang Bolong dan Terlihat Tak Terawat

5 April 2018 17:46 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung Jenderal Sudirman (Foto: Flickr/Everyone Sinks Starco)
zoom-in-whitePerbesar
Patung Jenderal Sudirman (Foto: Flickr/Everyone Sinks Starco)
ADVERTISEMENT
Jenderal Sudirman, walaupun sudah mengembuskan napas terakhir sejak 1950, namun, hingga kini namanya masih dikenang sebagai salah satu pahlawan nasional Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Cerita perjuangannya secara turun temurun disampaikan kepada anak bangsa hingga sekarang. Tak ayal, perjuangan sosok pahlawan kemerdekaan itu menjadi pengingat bagi negeri ini tentang betapa beratnya kemerdekaan diraih dan dipertahankan.
Perjuangan Sudirman tidaklah mudah, ia harus turun berperang di tengah terjangan penyakit TBC yang dideritanya. Namun jauh sebelum itu, Sudirman muda sempat mengabdikan dirinya sebagai guru dan kepala sekolah sekitar tahun 1936. Ia pun dikenal aktif dalam organiasi, sekitar tahun 1937 ia terpilih menjadi pemimpin kelompok pemuda Muhammadiyah.
Keputusan berani dari seorang Sudirman datang pada tahun 1944 ketika ia memutuskan untuk bergabung dengan Tentara Pembela Tanah Air (PETA). Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Sudirman dibebani mandat untuk mengawasi proses penyerahan diri tentara Jepang di Banyumas. Kariernya semakin meroket saat ia terpilih menjadi panglima besar dalam pemilihan yang dilakukan pada 12 November 1945.
ADVERTISEMENT
Sosok Sudirman menjadi saksi peristiwa-peristiwa besar saat itu, mulai dari perjanjian Linggarjati, perjanjian Renville, hingga menghadapi pemberontakan termasuk upaya kudeta 1948.
Patung Jenderal Sudirman bolong (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Patung Jenderal Sudirman bolong (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Atas perjuanggannya, nama besar Sudirman hingga kini masih dikenang. Bahkan untuk mengingat jasanya, patung Jenderal Sudirman didirikan di beberapa tempat di Indonesia.
Di Yogyakarta, patung Jenderal Sudirman ada di depan gedung DPRD DIY. Di Surabaya, patung Jenderal berdiri kokoh di Jl Yos Sudarso, persis berhadapan dengan Monumen Bambu Runcing yang populer. Selain itu, di Pacitan, Purwokerto, Alor juga ada patung Jenderal Sudirman.
Tak terkecuali di Ibu Kota, patung Jenderal Sudirman terlihat begitu kokoh berdiri di Jl. Jenderal Sudirman, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Terdiri dari 6,5 meter patung inti dan 5,5 meter patung penyangga, total tinggi patung Sudirman yang mencapai 12 meter telah berhasil memunculkan kesan megah bagi setiap orang yang melintas. Bahkan, tidak tanggung-tanggung, patung tersebut memiliki berat 4 ton.
ADVERTISEMENT
Patung yang dibangun sekitar tahun 2001 itu sempat akan diresmikan pada tanggal 22 Juni 2003, bertepatan dengan HUT DKI Jakarta yang ke-476. Namun, hal tersebut tidak terlaksana dan baru diresmikan pada 16 Agustus 2003.
Walaupun dibangun oleh PT Patriamega dan pihak keluarga, sekitar tahun 2003 hingga 2004, patung tersebut resmi disumbangkan kepada pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Patung Jenderal Sudirman bolong (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Patung Jenderal Sudirman bolong (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Nahasnya, patung Jenderal Sudirman yang gagah itu kini tak terawat. Terlihat bagian belakang patung tersebut bolong. Menurut pantauan kumparan (kumparan.com) patung tersebut bolong di bagian punggung kiri belakang. Belum diketahui apa penyebab dari bolongnya patung tersebut.
Ironis memang, patung yang dikabarkan seharga Rp 6,6 miliar dan berada di jalan protokol itu, kini harus terbengkalai. Setelah sebelumnya, pembangunan patung itu pun mendapat protes karena memperlihatkan posisi sang Jenderal yang sedang hormat. Mereka berpendapat, tidak selayaknya sang Jenderal besar hormat kepada seluruh orang yang melintas.
ADVERTISEMENT