Riza Patria soal Jadi Wagub DKI: Harus Siap Di-Bully dan Dikritik

23 Januari 2020 16:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis. Foto: Fanny Kusumawardhani dan Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis. Foto: Fanny Kusumawardhani dan Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Gerindra dan PKS telah sepakat mengajukan dua nama calon Wagub DKI pendamping Anies Baswedan, yakni Ahmad Riza Patria dari Gerindra dan Nurmansjah Lubis dari PKS.
ADVERTISEMENT
Riza Patri pun mengaku siap jika terpilih sebagai Wagub DKI. Ia bahkan bersedia mendapatkan kritikan dari warga Jakarta terkait sejumlah program Pemprov DKI.
"Siapa pun yang menjadi pejabat punya tugas dan tanggung jawab harus selalu siap dan membiasakan diri untuk dikritik maupun di-bully. Apapun jabatannya, tidak hanya wagub, anggota dewan juga kita setiap hari hingga hari ini kan selalu dikritik dan di-bully," terang Riza di Gedung DPR, Senayan, Kamis (23/1).
Ahmad Riza Patria di Kantor Wapres. Foto: Kevin Kurnianto/kumpula
Riza mengatakan, akan menjalankan seluruh visi misi yang sudah dicanangkan pemerintahan Anies. Ia menyebut tak memiliki visi misi tersendiri yang akan dibawa.
"Yang dikerjakan wagub melaksanakan visi misi program yang dicanangkan Anies dan Sandi. Wagub tidak boleh punya program sendiri. Wagub yang dipilih entah saya atau Pak Nurmansjah Lubis merupakan PAW (pengganti antar waktu). Kalau PAW dia melaksanakan visi misi program yang telah dicanangkan oleh gubernur dan wagub terpilih," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Terkait proses pemilihan Wagub DKI, Riza menyerahkan sepenuhnya kepada DPRD DKI. Ia tak akan melobi 106 anggota dewan yang memiliki hak suara.
"Saya serahkan sepenuhnya ke DPRD (DKI). Saya pasif saja, tidak melakukan lobi-lobi," ungkapnya.
Ketua DPP Gerindra itu akan mengikuti seluruh mekanisme pemilihan yang disepakati DPRD DKI. Ia tak mempermasalahkan apabila nantinya terdapat proses uji kelayakan, maupun tanya jawab.
"Terserah (mekanisme pemilihannya), kami hormati mekanisme aturan yang ditentukan oleh DPRD nanti. Apakah perlu ada fit and proper, apakah perlu ada pemaparan, tanya jawab, silakan, kami hormati," pungkas dia.