RK Siapkan Paket Umrah-Haji Buat Marbut Masjid di Jakarta, Tak Mesti Pakai APBD

30 September 2024 12:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cagub Jakarta, Ridwan Kamil saat diwawancarai wartawan usai silaturahmi ke kediaman Ketua Dewan Masjid Indonesia DKI Jakarta, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (30/9/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cagub Jakarta, Ridwan Kamil saat diwawancarai wartawan usai silaturahmi ke kediaman Ketua Dewan Masjid Indonesia DKI Jakarta, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (30/9/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cagub Jakarta, Ridwan Kamil menyatakan bahwa, silaturahminya dengan Ketua Dewan Masjid Indonesia DKI Jakarta, Ma'mun Al Ayyubi, membahas mengenai adanya anggaran-anggaran untuk masjid dan musala untuk tetap dipertahankan.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan RK di kediaman Ma'mun di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (30/9).
"Menyampaikan pada dasarnya 90 persen aspirasi tentang bagaimana dulu ada anggaran-anggaran untuk masjid, tolong dipertahankan dan ditingkatkan," ujar RK kepada wartawan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (30/9).
"Ada kegiatan-kegiatan di masjid, tolong di-support. Saya kira itu menjadi catatan, nanti jika memang terpilih tentu aspirasi itu kita perjuangkan," tambahnya.
Cagub Jakarta, Ridwan Kamil silaturahmi dengan tokoh Dewan Masjid Indonesia di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (30/9/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Menurut RK, salah satu aspirasi yang dibahas adalah, program paket umrah dan haji untuk marbut serta pengurus DKM masjid di Jakarta.
Selain itu, pengurus dari Dewan Masjid Indonesia DKI Jakarta, juga akan diberikan program umrah dan haji. Program ini disebut RK tak harus selalu menggunakan APBD.
ADVERTISEMENT
"Nanti caranya bagaimana, tidak harus selalu dengan dana negara, ya. Karena saya bilang, keumatan itu sebenarnya ada dana keumatan yang namanya zakat kan, hanya saya lihat jumlahnya yang terkelola masih belum maksimal," ucap RK.
Menurutnya, dana-dana keumatan saat ini belum maksimal. Jika dana keumatan sudah maksimal, bisa saja program umrah dan haji tidak akan menggunakan APBD DKI.
"Asal pemimpinnya kreatif, mengorganisasikan sumber-sumber lain, dana umat kembali ke umat lah ibaratnya begitu. Itu juga akan kita kombinasi," tuturnya.
Nantinya kuota untuk umrah dan haji akan ditambah, dan proses pemberangkatan akan bergilir pada marbut masjid, DKM hingga pimpinan DMI.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Masjid Indonesia DKI Jakarta, Ma'mun Al Ayyubi mengatakan bahwa aspirasi soal program umrah dan haji juga menyasar pengurus DKM, karena mereka pastinya menginginkan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Peningkatannya adalah bagaimana umrah itu bukan hanya imam, marbut, guru ngaji. Yuk kita ajak juga para DKM masjid, mereka juga kan pengin," ungkap Ma'mun.
"Ini artinya apa? Tentu kami tidak butuh apa-apa, menyesuaikan dengan kondisi keuangan," pungkasnya.