Robohnya Jembatan Lengkung di Utan Kemayoran

24 Desember 2019 5:58 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi jembatan hutan kota di kawasan Kemayoran yang roboh, Senin (23/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi jembatan hutan kota di kawasan Kemayoran yang roboh, Senin (23/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Sekretariat Negara meresmikan ruang terbuka hijau di kompleks Kemayoran, Jakarta, pada Sabtu (21/12). Namun sehari berselang, Minggu (22/12), kabar tak sedap terdengar dari ruang terbuka hijau yang dinamai Utan Kemayoran.
ADVERTISEMENT
Salah satu jembatan lengkung yang berada di dalam kawasan hutan buatan itu roboh. Jembatan berwarna kuning itu tampak tercebur ke salah satu aliran sungai kecil.
Pantauan kumparan, Senin (23/12), akses masuk ke kawasan Utan Kemayoran ditutup. Gerbang masuk juga ditutup rapat dengan rantai besi.
Dirut Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK), Medi Kristianto, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas insiden tersebut. Ia meminta masyarakat untuk saat ini tak memasuki kawasan Utan Kemayoran.
“Saya meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa robohnya jembatan lengkung di area Utan Kemayoran. Namun demikian, masih bersyukur bahwa dalam peristiwa tersebut tidak ada masyarakat yang menjadi korban,” ujar Medi di kantor PPKK, Senin (23/12).
Kondisi jembatan hutan kota di kawasan Kemayoran yang roboh, Senin (23/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ia menuturkan petugas masih berusaha membersihkan puing-puing jembatan lengkung yang roboh. Medi sudah bertemu dengan kontraktor, konsultan perencana, dan konsultan pengawas pembangunan jembatan.
ADVERTISEMENT
Medi menegaskan jembatan masih dalam proses penyelesaian pembangunan dan belum dibuka untuk umum.
“Jembatan lengkung masih dalam proses penyelesaian pekerjaan dan belum digunakan serta belum dibuka untuk umum. Hal ini ditandai dengan adanya pembatas khusus di kedua sisi jembatan lengkung sebagai tanda larangan agar pengunjung tidak menaiki dan tidak melewatinya,” jelasnya.
Isu Rp 5 Miliar
Hutan Kota Kemayoran. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Beredar isu pembangunan jembatan lengkung itu menelan biaya Rp 5 miliar. Hal itu pun langsung dibantah Medi Kristianto.
Medi menegaskan nominal Rp 5 miliar merupakan nilai keseluruhan revitalisasi Utan Kemayoran.
“Salah (Rp 5 miliar). Itu keseluruhan biaya revitalisasi,” ujar , Senin (23/12).
Selain itu, Medi juga menegaskan revitalisasi kawasan seluas 22,3 hektare itu tidak menggunakan anggaran APBD Pemprov DKI Jakarta. Seluruh biaya revitalisasi Utan Kemayoran diambil dari anggaran PPK Kemayoran.
ADVERTISEMENT
Diduga Sling Penyangga Lepas
Suasana di sekitar jembatan hutan kota di kawasan Kemayoran yang roboh, Senin (23/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Polisi turun tangan menyelidiki robohnya jembatan lengkung Utan Kemayoran. Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra, mengatakan dugaan awal, jembatan sepanjang 40 meter itu roboh karena tiang penyangga kabel sling terlepas.
"Sementara diduga roboh karena tiang sling penyangga jembatan terlepas dari tanah. Saat ini pihak kepolisian Polda Metro Jaya khususnya Polres Metro Jakarta Utara sedang lakukan penyelidikan mengenai sebab terjadinya insiden ini," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (23/12).
Polisi sudah memeriksa beberapa orang saksi, dua di antaranya merupakan pekerja. Rencananya, polisi akan memanggil ahli untuk memastikan penyebab robohnya jembatan tersebut.