Rocky Gerung: Saya Tak Kritik atau Hina Jokowi Sebagai Individu

4 Agustus 2023 16:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rocky Gerung menggelar konferensi pers terkait pernyataannya Bajingan Tolol. Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rocky Gerung menggelar konferensi pers terkait pernyataannya Bajingan Tolol. Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Rocky Gerung menyebut apa yang dia lontarkan terhadap Presiden Jokowi, yaitu 'Bajingan Tolol' bukan hinaan melainkan kritik. Meski demikian, ia tetap meminta maaf karena pernyataannya membuat publik gaduh dan berselisih.
ADVERTISEMENT
"Saya menyesalkan persoalan hukum ini adalah [karena] kritik saya terhadap Presiden Jokowi yang saya ucapkan dengan tajam dan biasa saya lakukan itu di mana-mana. Saya tidak mengkritik atau menghina Jokowi sebagai individu, tidak," kata Rocky dalam konferensi pers soal kasus "Bajingan Tolol' di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8).
Rocky juga percaya Jokowi pasti mengerti. Ia mengatakan, hal ini terlihat dari Jokowi yang tidak punya keinginannya untuk melapor ke polisi.
"Itu juga yang menyebabkan dia tidak melaporkan saya. Dia mengerti bahwa itu soal jabatan publik dia," tutur Rocky yang didampingi wartawan senior Hersubeno Arief dan Komite Eksekutif KAMI, Gde Siriana Yusuf.
Rocky kemudian menjelaskan soal perbedaan kritik dan hinaan. Menurutnya, kritik dilakukan terhadap seseorang yang berada di posisi jabatan publik terkait sebuah kebijakan.
ADVERTISEMENT
"Menghina artinya pada orang. Tadi saya terangkan martabat itu melekat pada manusia namanya human dignity. Pejabat publik enggak boleh diberikan martabat individu. Karena dia diangkat berdasarkan kesepakatan sosial," jelasnya.
Ia mengatakan, jika ada pihak yang menyebut 'Bajingan Tolol' sebagai hinaan dan membela Jokowi karena pernyataan itu dianggap merendahkan martabat mantan Gubernur DKI itu, maka mereka menyamakan Jokowi sebagai publik dengan jabatan.
"Jokowi enggak boleh dihina itu namanya menyamakan tubuh publik dengan jabatan. Bapakmu dana bapak kita bikin kesalahan tapi dimaafkan. Presiden itu dipilih hanya 5 tahun. Itu dasarnya. Martabat melekat pada manusia bukan pada jabatan," ujarnya.
Rocky kemudian memberikan contoh bagaimana public figure atau selebritas yang dikritik oleh publik. Ia mengatakan meski selebritas tidak suka dikritik, itu adalah konsekuensi daripada pekerjaan yang telah dipilih.
ADVERTISEMENT
"Itu konsekuensi. Melapor ke mana enggak bisa. Itu dalilnya. Kalau enggak mau, jangan jadi selebritas. Jadi itu dasarnya," pungkasnya.
Rocky Gerung orasi di acara Aliansi Aksi Sejuta Buruh di Kota Bekasi, 29 Juli 2023. Foto: YouTube/Rocky Gerung
Rocky mengatakan 'Bajingan Tolol' dalam sebuah pidato saat diundang organisasi buruh di Kota Bekasi pada 29 Juli 2023. Acara itu diadakan Aliansi Aksi Sejuta Buruh yang akan turun jalan pada 10 Agustus 2023.