Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Roket Luar Angkasa Jepang Hancurkan Diri 7 Menit Usai Lepas Landas
12 Oktober 2022 20:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Badan Penjelajah Antariksa Jepang (JAXA) mengatakan, Epsilon-6 tidak berada dalam posisi tepat untuk mengorbit. Pihaknya lantas harus membatalkan penerbangannya.
Insiden ini merupakan peluncuran roket pertama yang gagal dilakukan oleh Jepang dalam hampir 20 tahun terakhir.
Jepang awalnya memiliki harapan tinggi bahwa proyek untuk membawa satelit komersial ke luar angkasa tersebut akan membuka jalan bagi masuknya badan antariksa mereka dalam bisnis satelit.
Namun, masalah teknis justru terdeteksi sebelum tahap terakhir peluncuran ketika roket pendorong terakhir baru akan dinyalakan. JAXA berjanji akan membantu menyelidiki penyebab kegagalan itu.
JAXA menerangkan, pihaknya mengirim sinyal penghancuran diri setelah memutuskan bahwa roket tersebut tidak dapat terbang dengan aman dan memasuki orbit yang direncanakan. Roket dan delapan daya angkutnya diyakini jatuh ke laut di timur Filipina.
ADVERTISEMENT
"Kami memerintahkan penghancuran roket karena bila kami tidak dapat mengirimnya ke orbit yang kami rencanakan, kami tidak tahu ke mana roket akan pergi," jelas Presiden JAXA, Hiroshi Yamakawa, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (12/10).
Dua dari daya angkut roket itu dikembangkan oleh perusahaan swasta asal Prefektur Fukuoka. Ini adalah pertama kalinya roket jenis Epsilon membawa muatan yang diproduksi secara komersial di Jepang.
"Kami sangat meminta maaf atas kegagalan kami untuk memenuhi harapan," ungkap Yamakawa.
Roket Epsilon-6 membentang dengan panjang 26 meter dan berat 95,6 ton. Roket berbahan bakar padat itu adalah versi final sebelum JAXA mengembangkan variasi lain, yakni Epsilon-S. Peluncuran Epsilon-5 sedang direncanakan untuk satelit Vietnam pada 2023.
Epsilon-5 dikembangkan oleh perusahaan Jepang, IHI Aerospace. Program luar angkasa negara itu adalah salah satu yang terbesar di dunia. Pekan lalu, astronaut JAXA, Koichi Wakata, bahkan terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional sebagai bagian dari misi Crew-5.
ADVERTISEMENT
JAXA pun menjadi sorotan setelah misi wahana Hayabusa-2 ke asteroid Ryugu. Misi tersebut mengumpulkan bahan dari benda angkasa yang kini dianalisis demi mencari asal usul kehidupan.
Live Update