Rombongan Anggota Parlemen dari Eropa Akan Kunjungi Taiwan untuk Pertama Kalinya

7 September 2022 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah demonstran berkumpul menggelar dukungan untuk menyambut kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi, di Taipei, Taiwan, Selasa (2/8/2022). Foto: Ann Wang/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah demonstran berkumpul menggelar dukungan untuk menyambut kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi, di Taipei, Taiwan, Selasa (2/8/2022). Foto: Ann Wang/Reuters
ADVERTISEMENT
Perhatian dari dunia internasional kepada Taiwan di tengah ketegangan militernya dengan China, semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
Diawali oleh kunjungan kontroversial Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan pada awal Agustus lalu, kali ini giliran delegasi dari Eropa yang akan mengunjungi Taipei dalam waktu dekat.
Ini merupakan kunjungan pejabat tinggi Eropa pertama ke pulau tersebut.
Kementerian Luar Negeri Taiwan melaporkan hal itu dalam sebuah pernyataan pada Selasa (6/9). Pihaknya mengatakan, rombongan yang terdiri dari lima anggota parlemen Prancis dijadwalkan tiba di Taipei esok hari, Rabu (7/9).
“Delegasi Prancis akan tiba pada hari Rabu dan tinggal sampai hari Senin. Mereka akan bertemu dengan Wakil Presiden William Lai, bukan Presiden Tsai Ing-wen,” demikian bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip dari Reuters.
“Delegasi lintas partai akan dipimpin oleh Senator Cyril Pellevat,” imbuhnya. Pellevat adalah seorang senator Prancis yang berasal dari Partai Republik.
Presiden Taiwan terpilih Tsai Ing-wen (kanan) dan Wakil Presiden terpilih William Lai. Foto: REUTERS/Tyrone Siu

Taiwan Semakin Mendekatkan Diri ke Barat

ADVERTISEMENT
Taiwan telah mempererat hubungannya dengan negara-negara sesama penganut demokrasi sejak kunjungan Pelosi.
Inisiatif itu didorong oleh kecaman dan peringatan keras dari Beijing yang menganggap lawatan pejabat tinggi asing ke Taiwan sebagai intervensi urusan dalam negeri China.
Sejak itu pula, Beijing semakin memperlihatkan taringnya. Serangkaian latihan militer besar-besaran pun diluncurkan di sekitar Taiwan, meliputi jalur laut dan udara.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi berbicara di samping Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Direktur American Institute in Taiwan (AIT) Sandra Oudkirk selama pertemuan di kantor kepresidenan di Taipei, Taiwan, Rabu (3/8/2022). Foto: Kantor Kepresidenan Taiwan/Handout via Reuters
Jet tempur hingga kapal perang dikerahkan, bahkan melintasi garis median (tengah) di Selat Taiwan yang memisahkan kedua wilayah.
Namun tindakan agresif China tidak membuat Taiwan ciut, pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen tetap menyambut kunjungan delegasi asing sekaligus menerima dukungan penuh dari AS.
Kunjungan Pelosi pun disusul oleh pejabat-pejabat AS lainnya, mulai dari senator hingga gubernur-gubernur negara bagian.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan media, giliran legislator dari negara-negara Eropa lain seperti Jerman, Inggris, dan Kanada dikabarkan akan mengunjungi Taiwan pada akhir tahun ini.

Taiwan Optimistis Kunjungan Delegasi Asing Akan Meningkat

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu pada Jumat (26/8) sempat mengatakan, latihan militer besar-besaran China hanya akan mengundang lebih dukungan dan solidaritas dari negara sekutu lain.
“Karena tekanan militer yang telah ditunjukkan China terhadap Taiwan, ada lebih banyak orang dari sebelumnya yang ingin datang dan menunjukkan dukungan mereka,” kata Joseph, seperti dikutip dari AFP.
Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu menyambut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi di Bandara Songshan Taipei di Taipei, Taiwan, Selasa (2/8/2022). Foto: Kementerian Luar Negeri Taiwan/Handout via REUTERS
Komentar tersebut ia layangkan menyusul semakin banyaknya pejabat-pejabat AS yang mengunjungi Taipei meski Beijing mengecam keras hal itu. “Kami tidak akan berhenti berteman hanya karena ancaman China terhadap Taiwan,” tegas dia.
“Banyak teman internasional telah memberi tahu kami bahwa mereka sangat tertarik untuk datang ke Taiwan dan tujuannya sangat sederhana — hanya untuk menunjukkan solidaritas,” pungkas Joseph.
ADVERTISEMENT
Ia optimistis, kunjungan oleh pejabat asing ke Taiwan akan semakin banyak di masa depan dan tekanan militer China tidak akan mempengaruhi hal tersebut.