Ronald Tannur, Pacar Wanita yang Tewas di Surabaya Masih Saksi

5 Oktober 2023 21:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dini Sera dan pacarnya Ronald Tannur. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dini Sera dan pacarnya Ronald Tannur. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dini Sera Afrianti (29) alias DSA, tewas di apartemennya di Jalan Puncak Indah Lontar, Surabaya pada Rabu (4/10) dini hari.
ADVERTISEMENT
Polisi mengatakan masih melakukan pemeriksaan pada sejumlah saksi, termasuk pacar DSA, Ronald Tannur.
"Iya, (Ronald) masih dalam pemeriksaan, barusan aku tanya ke Reskrim," ujar Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko kepada kumparan, Kamis (5/10).
Ronald sendiri dikait-kaitkan dengan tewasnya DSA. Pengacara keluarga DSA, Dimas Yemahura bahkan menyebut kliennya tewas diduga dianiaya oleh Ronald.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono menyampaikan bahwa pacar korban masih diperiksa, sehingga statusnya masih menjadi saksi.
"Sudah, sudah dimintai keterangan juga (pacarnya) yang saat itu bersama-sama korban membawa ke rumah sakit," ucap Hendro.
Hendro menjelaskan, pihaknya telah memeriksa sebanyak 15 saksi yang berkaitan dengan kasus tewasnya DSA tersebut.
"Sementara ini kurang lebih ada 15 orang yang kemarin kita amankan dan kita mintai keterangan yang sudah selesai sementara kita perbolehkan pulang dulu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Hendro, Satreskrim Polrestabes Surabaya juga belum menetapkan pelaku atas tewasnya DSA.
"Kita masih belum menentukan pelakunya karena dari keterangan para saksi juga itu tidak ada yang melihat secara langsung. Sementara ini belum ada yang melihat secara langsung apakah ada penganiayaan terhadap korban atau mungkin ada kejadian yang lain yang menyebabkan korban ini meninggal dunia," terangnya.

Korban dan pelaku bertengkar

Peristiwa ini berawal saat DSA diajak oleh Ronald ke Blackhole KTV di Jalan Mayjend Jonosewojo, Surabaya pada Selasa (3/10) malam. pada saat itu, korban dan pelaku terlibat cekcok.
Dalam pertengkaran itu, Ronald diduga melakukan penganiayaan hingga DSA tak sadarkan diri dan dibiarkan tergeletak di area basement sekitar diskotek. Ronald sempat merekam DSA saat korban dalam kondisi lemas.
ADVERTISEMENT
"Di sana diduga penganiayaan kepada Mbak DSA. Karena dia di sana keluar dalam keadaan tidak sadarkan diri,” ucap pengacara korban, Dimas Yemahura.
"Oleh saudara RT, ini divideo, ditertawakan, dan dia menyampaikan kepada security basement parkiran tidak tahu kenapa korban terkapar di situ. Bahkan lengan korban ada bekas diinjak (dilindas) ban mobil. Itu ada bekasnya kok," lanjutnya.
Setelah itu, Ronald membawa DSA menuju apartemen di kawasan Surabaya Barat menggunakan mobilnya. Sesampainya di sana, Ronald melihat korban semakin lemas dan tak sadarkan diri. Lalu, korban dibawa oleh Ronald ke RS Nasional Hospital Surabaya, namun nyawanya tak tertolong.
Dimas menyebut terdapat beberapa luka lebam di sekujur tubuh korban seperti di kepala, tangan, hingga dada. Dia mengatakan Ronald merupakan anak anggota DPR.
ADVERTISEMENT
"Kami menemukan indikasi penganiayaan berat dilakukan seorang laki-laki inisial RT, anak anggota Dewan DPR RI,” tegasnya.