Roti Okko Ditarik BPOM, Bagaimana Nasib Warga yang Sudah Mengkonsumsinya?

25 Juli 2024 14:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BPOM perintahkan Roti Okko ditarik dari peredaran Foto: ANTARA/HO-www.rotiokko.com/pri
zoom-in-whitePerbesar
BPOM perintahkan Roti Okko ditarik dari peredaran Foto: ANTARA/HO-www.rotiokko.com/pri
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan adanya kandungan natrium dehidroasetat pada roti Okko. BPOM juga meminta produsen roti Okko menghancurkan sisa roti yang ada.
ADVERTISEMENT
Lalu apa dampak bagi kesehatan apabila masyarakat telanjur mengkonsumsi roti tersebut?
Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Ema Setyawati, mengatakan dampak yang ditimbulkan bisa berupa alergi dan tidak nyaman di saluran pencernaan bila dikonsumsi dalam jumlah tertentu.
"Dalam jumlah tertentu ini dapat menimbulkan reaksi alergi dan tidak nyaman di saluran cernah," Ema saat jumpa pers virtual, Kamis (25/7).
Namun, lanjut dia, hal itu tergantung dari hipersensitivitas atau reaksi dari sistem kekebalan tubuh terhadap natrium dehidroasetat.
"Masyarakat yang sudah konsumsi tapi konsumsinya 3 bulan yang lalu kemudian sekarang sakit perut ya enggak ada kaitannya itu," ujarnya.
"Jadi kalau sudah kadung mengkonsumsi terlebih lagi jika ada riwayat hipersensitivitas maka disarankan untuk ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Tapi kembali lagi reaksi ini sifatnya langsung," sambungnya.
Ilustrasi membuat roti Foto: Shutter Stock
BPOM telah menyatakan bahwa produk roti Okko tidak menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dengan benar dan konsisten.
ADVERTISEMENT
"Terhadap temuan ini, BPOM telah melakukan penghentian kegiatan produksi dan peredaran. Sebagai tindak lanjut, BPOM juga melakukan sampling dan pengujian di laboratorium," kata BPOM.
Lebih lanjut BPOM mengungkapkan adanya kandungan natrium dehidroasetat pada roti Okko. BPOM juga memerintahkan produsen roti Okko untuk segera menarik dan memusnahkan produknya dari peredaran.