RPD Anies: Bangun Sumur Resapan hingga 2026

22 September 2022 18:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proyek galian sumur resapan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (18/11/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Proyek galian sumur resapan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (18/11/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelum menyelesaikan masa jabatannya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merampungkan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026. Dengan begitu, siapa pun penerusnya nanti, pembangunan di Jakarta akan mengikuti rencana itu.
ADVERTISEMENT
Salah satu program yang masuk dalam RPD, yakni pembangunan sumur resapan. Pembangunan ini menjadi bagian dari penanggulangan banjir selain pengerukan sungai.
“Penanganan banjir Jakarta tidak lagi hanya membuat atau meluruskan aliran sungai-sungai dengan konstruksi beton atau sheetpile. Air yang mengalir dari selatan Jakarta ke muara utara Jakarta dapat ditahan lebih lama, melalui pembangunan waduk-waduk dan memperbanyak sumur resapan di daerah selatan Jakarta,” demikian tertulis dalam RPD 2023-2026, dikutip Kamis (22/6).
Arahan ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) tahun 2023-2026 yang disahkan lewat Pergub No. 31 Tahun 2022 dan ditandatangani Anies 10 Juni 2022 lalu. Meski berupa rencana, RPD ini menjadi acuan pembangunan Jakarta oleh penerus Anies.
Sebelum dituangkan dalam RPD, Anies telah lebih dulu membangun kurang lebih 28 ribu sumur resapan di seluruh DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta. Foto: Fadlan/kumparan
Hanya saja, hasil evaluasi DPRD DKI Jakarta menilai program ini tidak memberikan solusi terhadap banjir di Jakarta. Sehingga alokasi anggaran pengadaan sumur resapan dari APBD 2022 DKI dicabut oleh DPRD DKI pada 25 November 2021 lalu.
ADVERTISEMENT
Namun, Anies menilai pembangunan sumur resapan efektif untuk dilakukan di kawasan selatan Jakarta jika melihat bentang alam di kawasan tersebut, sebab di kawasan tersebut wilayah resapan air masih cukup minim.
Belum lagi pembangunan infrastruktur yang terjadi di kawasan tersebut menyebabkan semakin terbatasnya wilayah resapan air. Padahal, jika melihat dari tipologi dataran, wilayah selatan Jakarta seharusnya dioptimalkan sebagai kawasan resapan air.
“Daratan fluviovulkanik menghampar di bagian selatan yang secara alami memiliki potensi resapan yang lebih baik dibandingkan tipologi dataran lain. Dataran fluviovulkanik dapat dioptimalkan pemanfaatannya sebagai peresapan untuk mengurangi laju aliran air dari hulu ke hilir,” tuturnya.
Terakhir, Anies juga meminta agar program penanganan banjir ini dikoordinasikan bersama dengan daerah penyangga.
ADVERTISEMENT
Sumur resapan di sepanjang Jalan D.I Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur. Foto: Haya Syahira/kumparan
“Diperlukan institusionalisasi yang lebih matang untuk menaungi kepentingan bersama Provinsi DKI Jakarta dan wilayahnya sekitarnya, yakni Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi,” lanjutnya.
Seluruh rencana program pengadaan banjir ini dirumuskan Anies dalam 6 isu strategis pembangunan kota Jakarta agar Jakarta memiliki ketahanan terhadap bencana.
Selain menjadikan Jakarta tahan bencana, 5 isu strategis lainnya adalah ketahanan ekonomi inklusif, pemerintah dinamis dan transformasi pelayanan publik, kota berkelanjutan berbasis digital dan komunitas serta pemerataan pembangunan.