Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Belum ada satu pun kasus positif virus corona di Indonesia. Meski begitu, pemerintah diminta selalu siap terhadap adanya potensi penyebaran virus yang pertama kali tersebar dari Wuhan, China, itu.
ADVERTISEMENT
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia dan Persatuan RS Seluruh Indonesia, Hermawan Saputra, menyatakan kesiapan dalam menghadapi virus corona juga harus dilakukan pihak rumah sakit . Sebab hingga saat ini, kata dia, sejumlah rumah sakit di daerah belum siap menangani pasien suspect maupun positif virus corona.
"Kami harus akui, rumah sakit di Indonesia ini belum betul-betul ready untuk ruang isolasi untuk spesifik case untuk kasus-kasus yang betul-betul mematikan seperti ini," kata Hermawan di Jakarta Pusat, Sabtu (29/2).
"Harus kita akui (yang siap) baru rumah sakit di pemerintah pusat yang dimiliki (di bawah -red) Kementerian Kesehatan," sambungnya.
Hermawan mengatakan, model penyerangan virus corona menyebar di suatu wilayah. Seperti di Wuhan, China , di mana di lokasi tersebut banyak yang terjangkit dan kemudian langsung diisolasi Pemerintah China.
ADVERTISEMENT
"Bayangkan kalau ini terjadi di negara ini. Bayangkan saja, kita tidak berharap demikian," kata dia.
Hermawan menyebut, sebelumnya ada informasi dari Pemerintah Jepang bahwa turis yang pulang dari Bali terdeteksi terinfeksi corona. Ia mengandaikan, apabila benar di Bali ada yang terjangkit corona, bagaimana kesiapan infrastruktur RS-nya.
"Bali ini tidak hanya kelas internasional, regional, tapi nasional. Jadi kalau kita mau akses ke wilayah timur, pasti kita lewati Bali baik laut maupun udara. Artinya apa? Kesiapan infrastruktur kesehatan kita ini apakah iya bisa seperti China yang membangun rumah sakit isolasi dengan semua kelengkapannya dalam 10 hari?" kata dia.
"Nah tantangan kita. Ini bukan cerita (bangun) candi satu malam ini. Tetapi kita akan menghadapi. Kita berdoa saja semoga ini tidak jadi pandemik yang akhirnya WHO menahan, karena menganggap Indonesia belum confirm," pungkasnya.
ADVERTISEMENT