RS Halmahera Bandung Bantah Ada Demonstran Mahasiswa yang Kritis

24 September 2019 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa peserta demo di depan DPRD Jawa Barat dirawat di kampus Universitas Islam Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa peserta demo di depan DPRD Jawa Barat dirawat di kampus Universitas Islam Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Halmahera Siaga, Bandung, membantah sedang merawat mahasiswa yang kritis akibat demo di DPRD Jawa Barat. Perwakilan rumah sakit juga menyatakan mereka tidak punya ruang ICU.
ADVERTISEMENT
Usai demo di DPRD Jawa Barat, RSKB Halmahera Siaga menyatakan sempat merawat 15 orang yang terdiri dari 12 mahasiswa dan 3 polisi. Namun, seluruhnya sudah dipulangkan.
"Semua pasien sudah pulang. Saya menangani pasien jam 22.30 WIB, semuanya pulang. Tidak ada yang kritis. Sejauh ini tidak ada yang mengkhawatirkan dari mahasiswa," kata Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan RSKB Halmahera Siaga, Bernadeta E. Yudhasari, ketika ditemui, Selasa (24/9).
Bernadeta pun menambahkan, sebagian besar korban terutama mahasiswa mengalami intoksikasi karena terkena gas air mata. Selain itu, ada dua polisi yang terluka karena terkena benda tumpul.
Dari dua polisi yang sempat dirawat RSKB Halmahera Siaga, ada yang dirujuk ke Rumah Sakit Mata Cicendo. Polisi itu dipindahkan ke rumah sakit lain karena keterbatasan alat di RSKB Halmahera Siaga.
ADVERTISEMENT
"Karena fasilitas Halmahera terbatas untuk mata maka saya sarankan untuk dibawa ke Cicendo yang fasilitasnya lebih lengkap," sebut Bernadeta.
Sementara itu, lanjut Bernadeta, mahasiswa ada yang mengalami luka sedang karena terkena benturan. Dia berharap para mahasiswa yang telah pulang dapat kembali melakukan perawatan di rumahnya masing-masing usai terkena gas air mata.
"Pesan saya adalah mereka tetap observasi di rumah efek dari gas air mata itu," ujar dia.
Sebelumnya, Bagian Medis Korps Sukarela (KSR) Unisba Bagja Kautsar menuturkan, mahasiswa yang mengalami luka berjumlah 94 orang. Dari jumlah tersebut ada 20 hingga 30 orang yang dirujuk ke rumah sakit. Informasi terakhir pukul 2 dini hari, ada 2 mahasiswa yang berada di ruang ICU RS Halmahera dalam kondisi kritis.
Daftar nama korban mahasiswa yang sempat mendapat penanganan pertama di Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
"Jadi kalau untuk korban total itu ada 94 mahasiswa yang 2 ini jam 2 malam ada di ICU Halmahera dalam kondisi kritis," kata dia ketika ditemui di Kampus Unisba.
ADVERTISEMENT
Demonstrasi mahasiswa yang menolak revisi UU KPK dan revisi UU KUHP di Bandung pada Senin (23/9), awalnya berlangsung kondusif. Namun, menjelang malam hari, demonstrasi menjadi ricuh.