RS Indonesia di Gaza Diserahkan ke Pemerintah Palestina, Bukan Hamas

26 Oktober 2024 12:55 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pembina Mer-C, dr. Sarbini Abdul Murad, menegaskan bahwa Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza diserahkan kepada pemerintah Palestina, bukan Hamas.
ADVERTISEMENT
Klarifikasi ini muncul setelah tuduhan Israel yang menyebutkan bahwa rumah sakit tersebut menjadi markas Hamas dan tempat penyimpanan senjata.
“Kami telah membantah tuduhan tersebut. Rumah sakit ini bukan diserahkan ke Hamas, melainkan ke pemerintah Palestina. Tuduhan Israel itu tidak berdasar,” ujar Sarbini dalam diskusi podcast bersama kumparan.
Menurutnya, Israel kerap menggunakan alasan-alasan seperti ini untuk menyerang fasilitas kesehatan di Gaza.
Warga berjalan di dekat Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara. Foto: Mohammad AHMAD / AFP
Sarbini juga membandingkan situasi di Gaza dengan tuduhan serupa terhadap rumah sakit di Beirut.
"Nah sama seperti yang di Beirut. Sekarang dituduh rumah sakit Beirut ditemukan ada terowongan uang," tuturnya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa RSI dibangun murni untuk membantu masyarakat Palestina dan bukan untuk kepentingan kelompok militan mana pun.
Ketua Dewan Pembina Mer-C, dr. Sarbini Abdul Murad, pada program Diptalk di kumparan, Kamis (24/10). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza memicu tuduhan bahwa fasilitas tersebut digunakan sebagai markas Hamas, yang kemudian dibantah keras oleh pihak Mer-C.
ADVERTISEMENT
Mer-C merupakan inisiator berdirinya rumah sakit tersebut.
Menurut Sarbini, tuduhan itu menjadi bagian dari narasi Israel untuk membenarkan tindakan militernya di wilayah yang telah dikepung dan dilanda kekerasan selama bertahun-tahun.