RS Indonesia di Gaza Overcrowded Pasien Korban Serangan Israel

3 November 2023 12:08 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serangan brutal Israel ke masyarakat sipil menewaskan semua keluarga Mohammad Al Rann (tengah), Kepala Operasi Bedah RS Indonesia di Gaza. Foto: Twitter/@qudsNen
zoom-in-whitePerbesar
Serangan brutal Israel ke masyarakat sipil menewaskan semua keluarga Mohammad Al Rann (tengah), Kepala Operasi Bedah RS Indonesia di Gaza. Foto: Twitter/@qudsNen
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza sampai Jumat (3/11) masih beroperasi. Bahkan rumah sakit itu sudah kelebihan pasien, meski tempat tersebut terancam lumpuh.
ADVERTISEMENT
Jubir Kemlu Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, kelebihan pasien disebabkan masih datangnya korban serangan Israel. Termasuk korban serangan Israel di kamp pengungsi Palestina, Jabalia.
"Sekarang jumlah pasien di sana sudah overcrowded bahkan ketika Jabalia diserang, hampir semua pasien baru yang muncul akibat serangan itu dibawa ke RS Indonesia karena yang paling dekat," tutur Iqbal pada konferensi pers Kemlu, Jumat (3/11).
Jubir Kemlu Lalu Muhamad Iqbal. Foto: Andreas Gerry Tuwo/kumparan
Serangan Israel ke Gaza yang dimulai pada 7 Oktober telah menewaskan 9 ribu orang. Ribuan warga lainnya menderita luka.
Terkait sampai kapan RS Indonesia beroperasi Iqbal belum bisa memastikan. Pada Rabu (1/11) Menlu Retno Marsudi mengatakan RS Indonesia terancam lumpuh dalam 2x24 jam dari hari itu, karena kekurangan bahan bakar.
"Dalam kondisi per dua hari lalu memang diperkirakan generator sudah tidak ada bahan bakarnya, tetapi baik teman-teman relawan di situ maupun Palang Merah Internasional tentu saja berusaha membantu untuk mencarikan bahan bakar untuk menghidupkan generator," ucap Iqbal.
ADVERTISEMENT
"So far per hari ini (RS Indonesia) masih berfungsi, mudah-mudahan masih ada hasil yang diupayakan yang dilakukan,"