RS Medistra: Tak Ada Larangan Pegawai Berhijab

2 September 2024 21:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Sakit Medistra, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (1/9/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Sakit Medistra, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (1/9/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pihak RS Medistra menegaskan tidak ada pelarangan penggunaan hijab bagi pegawainya. Hal itu merespons kabar RS tersebut membatasi karyawannya untuk memakai jilbab, yang mencuat saat proses wawancara bagi calon pegawai.
ADVERTISEMENT
Terkait wawancara tersebut, RS Medistra meminta maaf. Pihak RS menyebut itu hanyalah kesalahpahaman saja.
"Manajemen RS Medistra menyampaikan permohonan maaf dan menyesali terjadinya kesalahpahaman dari proses interview yang dilakukan oleh salah satu karyawan kami. Sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan, RS Medistra selalu patuh dan tunduk terhadap peraturan yang berlaku, dan berkomitmen untuk senantiasa menghargai keberagaman serta memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh karyawan tanpa memandang gender, suku, ras, agama dan golongannya (SARA)," kata Direktur Utama RS Medistra, Agung Budisatria, MM, FISQua, dalam keterangannya, Senin (2/9).
Agung menyebut, pihaknya sama sekali tidak punya aturan yang membatasi atau melarang pegawai menggunakan hijab.
"RS Medistra telah memiliki peraturan kepegawaian yang mengatur tentang standar penampilan dan perilaku yang sama sekali tidak melarang penggunaan hijab bagi para pegawainya. Ketentuan sebagaimana di atas diterapkan dalam kegiatan sehari-hari di RS Medistra, di mana terdapat banyak dokter spesialis maupun karyawan (dokter umum, perawat, tenaga penunjang medis maupun tenaga non medis) yang menggunakan hijab saat bertugas," kata dia.
ADVERTISEMENT
Agung menyebut, RS Medistra sangat menghormati dan menghargai perbedaan keyakinan serta menjamin hak seluruh karyawan untuk beribadah sesuai keyakinan masing-masing, salah satunya adalah dengan menyediakan sarana beribadah (masjid dan musala) serta menyelenggarakan kegiatan kerohanian
"Atas kesalahpahaman yang terjadi, saat ini manajemen telah mengambil tindakan tegas dengan memberikan peringatan dan pembinaan kepada karyawan dimaksud, serta tidak lagi mengikutsertakan yang bersangkutan dalam tim interview calon karyawan RS Medistra," kata dia.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan proses rekrutmen karyawan serta operasional rumah sakit agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat," pungkasnya.

Surat Dokter Diani Kartini Viral

Sebelumnya, dugaan pembatasan memakai jilbab kepada pegawai di RS Medistra terungkap,usai surat yang ditulis oleh Dr. Diani Kartini, SpB., Subsp.Onk(K) kepada Manajemen Rumah Sakit Medistra viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam surat yang ditulis pada 29 Agustus 2024 itu, dokter Diani mempertanyakan kebijakan rumah sakit yang mempertanyakan soal jilbab saat pihak RS melakukan wawancara kepada pegawainya. Pertanyaan dalam wawancara terhadap tenaga medis itu adalah apakah bersedia membuka hijabnya jika diterima untuk bekerja di rumah sakit tersebut.
Dokter Diani merupakan dokter spesialis yang bekerja di rumah sakit tersebut. Namun kini, dokter Diani sudah mengundurkan diri.