Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
RS Polri Ungkap Kesulitan Identifikasi Jenazah Korban Depo Pertamina Plumpang
6 Maret 2023 23:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengaku kesulitan mengidentifikasi jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
ADVERTISEMENT
Kondisi korban yang penuh dengan luka bakar ditambah informasi dari pihak keluarga korban yang tidak lengkap menyulitkan tim Disaster Victim dan Identification (DVI) dalam proses identifikasi.
"Jadi karena kondisinya yang luka bakar kemudian informasi yang kita dapatkan dari keluarga tidak komplit atau kurang komplit makanya kita masih ragu. Sedangkan DVI ini harus benar-benar teridentifikasi secara scientific mendekati 100 persen," ujar Karumkit Bhayangkara Polri Kramat Jati, Brigjen pol Haryanto di RS Polri kepada wartawan, Senin (6/3).
Saat ini pihak rumah sakit melakukan proses identifikasi melalui DNA, ontologi, maupun rekam medis. Sebab melalui sidik jari sudah tidak mungkin dilakukan.
RS Polri sebelumnya menerima 16 kantong jenazah yang terdiri dari 15 jasad dan satu bagian tubuh manusia. Dari jumlah tersebut baru tiga jenazah yang sudah teridentifikasi.
ADVERTISEMENT
"Kami informasikan sampai saat ini masih 16 kantong yang dikirim ke Rumah Sakit Polri, hari Sabtu dan Minggu kemarin sudah teridentifikasi 3 itu melalui sidik jari," jelasnya.
"Jadi yang lain-lain sudah tidak memungkinkan lagi untuk kita identifikasi dengan sidik jari. Kita mengandalkan gigi, kemudian properti, kemudian medis dan DNA," tambahnya.
Adapun jenazah yang telah diidentifikasi yakni, Fahrul Hidayatullah (28), Muhammad Bukhori (41) dan Iriyana (61). Ketiganya warga Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
"Sudah tiga-tiganya dipulangkan, hari pertama satu, hari kedua, dua. Doakan (semuanya) bisa teridentifikasi dengan baik," pungkasnya.