RS Tadjuddin Chalid Makassar Minta Maaf soal Jenazah Bayi Diantar Ojol

17 Juni 2024 10:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ojol di Makassar bantu antar jenazah keluarga yang tak punya uang ambulans. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ojol di Makassar bantu antar jenazah keluarga yang tak punya uang ambulans. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang ojek online (ojol) mengantarkan jenazah bayi dari RSUP Dr. Tadjuddin Chalid, Kota Makassar, ke Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep)—sekitar 50 kilometer jauhnya. Bayi itu dipegangi oleh kakeknya.
ADVERTISEMENT
Kakek tersebut tidak punya uang untuk menyewa ambulans, yang biayanya adalah Rp 800 ribu.
Terkait peristiwa itu, Manajemen RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar meminta maaf.
"Kami memohon maaf dan akan memaksimalkan upaya untuk memperbaiki keadaan serta meningkatkan kenyamanan dalam pelayanan kami sebagai penyedia jasa kesehatan," ujar Humas RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar, Hasmayanti, kepada kumparan pada Minggu (16/6).
Hasmayanti melanjutkan, "Kami turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan dan kesabaran."

Penjelasan RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar

Hasmayanti menjelaskan bahwa pasien bayi tersebut merupakan rujukan dari RS Batari Siang. Pasien masuk ke RS Tadjuddin Chalid pada Sabtu (15/6) dini hari sekitar pukul 01.30 WITA dengan kondisi BBLR dan RDN.
ADVERTISEMENT
"Pasien bayi ibu Imma diantar langsung oleh bidan dan kakeknya," sebutnya.
Setibanya di rumah sakit, bayi tersebut segera diberikan tindakan medis berupa pemasangan ventilator. Namun, nyawa bayi tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia di ruang perawatan bayi (NICU) pada pukul 09.47 WITA.
"Sesuai aturan, pasien yang meninggal dibawa ke pemulasaran jenazah. Kebetulan saat itu, ambulans yang tersedia hanya ambulans rujukan. Kami menawarkan ambulans jenazah melalui pihak ketiga, tetapi keluarga mengaku tidak punya biaya dan berharap jenazah bayi segera dipulangkan mengingat kondisi yang jauh di pulau," jelasnya.
Petugas Instalasi Forensik dan Pemulasaran Jenazah RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar, Herman, berinisiatif membantu keluarga dengan menawarkan agar jenazah diantar dengan ojol. Bahkan, Herman juga memberikan uang pribadinya sebesar Rp 150 ribu untuk biaya pengantaran tersebut.
ADVERTISEMENT
"Pada sekitar pukul 10.15 WITA, jenazah bayi akhirnya dibawa oleh kakeknya menggunakan layanan ojek online menuju Pangkep," tambahnya.