RS Ummi: Rawat Rizieq, Diduga Halangi Swab, hingga Dirut Kena Corona

12 Desember 2020 8:35 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut RS Ummi Andi Tatat. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dirut RS Ummi Andi Tatat. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Direktur Utama RS Ummi, Kota Bogor, dr Andi Tatat diumumkan positif terinfeksi virus corona. Ia diketahui positif COVID-19 pada Senin (7/12) dan dirawat di RSUD Kota Bogor, setelah sempat menjalani perawatan intensif di RS Ummi.
ADVERTISEMENT
"Betul dokter Andi dirawat di ICU RSUD sejak semalam," ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya, saat dikonfirmasi soal kabar dr Andi positif COVID-19, Jumat (11/12).
Nama dr Andi Tatat sering santer terdengar dua pekan terakhir, usai pemimpin FPI Habib Rizieq menjalani medical check up di RS Ummi. Bahkan, Rizieq menjalani tes swab oleh MER-C di RS swasta itu.
RS Ummi pun diseret ke kepolisian karena dinilai menghalangi upaya Satgas COVID-19 Kota Bogor yang ingin melakukan tes swab kepada Rizieq di RS tersebut.

Polemik RS Ummi karena Rawat Habib Rizieq

Kondisi terkini Rizieq Shihab di RS Ummi Bogor. Foto: Dok. Istimewa
Satgas COVID-19 Kota Bogor melaporkan RS Ummi ke Polres Bogor karena dinilai tidak transparan dan tidak kooperatif ketika Rizieq Syihab menjalani medical check up di RS tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Rizieq yang masih menjalani observasi di RS Ummi Kota Bogor memutuskan pergi pada Sabtu (28/11) malam.
Padahal, pihak RS Ummi sudah meminta Rizieq tidak pergi karena pemeriksaan belum selesai dan pihak Dinas Kesehatan Kota Bogor akan melakukan tes swab ulang terhadap dirinya. Namun, pihak keluarga tetap meminta pergi dari rumah sakit.
Dalam peristiwa ini, Rizieq sempat menolak tes swab dengan alasan dirinya sudah menjalani swab secara mandiri. Hal lain yang membuat ia menolak swab ulang karena menurutnya tes swab menyakitkan.
RS Ummi, Bogor. Foto: Facebook/RS Ummi
Saat ini, penyidik Polresta Bogor dan Ditreskrimum Polda Jabar telah meningkatkan status hukum kasus RS Ummi dari penyelidikan ke penyidikan.
Sejumlah saksi juga sudah mulai diperiksa penyidik, seperti Satgas COVID-19 Kota Bogor. Namun, pihak RS Ummi hingga kini belum dipanggil untuk pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
"Sementara belum (ada tersangka) tapi dari hasil gelar udah ditemukan fakta gelar bahwa adanya kemungkinan perbuatan pidana dalam kasus RS Ummi. (Perbuatan pidananya) terkait dengan kasus menghalang-halangi," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A. Chaniago, Senin (7/12).

Dirut RS Ummi Positif Corona

Beberapa hari setelah menjalani pemeriksaan di Polresta Bogor soal polemik tes swab Rizieq, dokter Andi Tatat diumumkan positif COVID-19. Dokter Andi merupakan pasien dengan gejala dan sempat dirawat selama 4 hari di RS Ummi.
"Beliau dirawat di RSUD Kota Bogor tadi malam, setelah di rawat 4 hari di RS Ummi. Beliau memperlihatkan gejala sakit corona," ungkap Direktur Umum RS Ummi, Najamudin.
Najamudin mengungkapkan pihaknya melakukan penelusuran (tracing) yang kontak erat dengan dokter Andi Tatat. Jika ada perkembangan, pihaknya akan memberitahukan riwayat kontak erat tersebut.
Walikota Bogor Bima Arya di RS Ummi, Bogor. Foto: kumparan
Sementara Bima Arya mengungkapkan kondisi kesehatan Andi Tatat yang kini dirawat di RSUD Kota Bogor membutuhkan atensi yang tinggi. Namun, Bima tak merinci maksud "atensi yang tinggi" itu.
ADVERTISEMENT
"Kondisinya memerlukan atensi yang ini, ya, yang tinggilah dari tim perawat di sana, ya. Seperti itu. Jadi karena kondisinya kurang baik, maka dipindahkan ke RSUD," kata Bima Arya.
Bima Arya tak menjelaskan secara spesifik rekam medis penyakit yang diidap Andi Tatat. Termasuk, dari mana Andi Tatat tertular corona.
"Tapi untuk rekam mediknya, saya tidak bisa membuka, silakan tanyakan ke keluarga atau rumah sakit umum daerah, itu apabila RSUD diberi mandat oleh keluarga untuk menyampaikan. Tapi saya tidak akan menyampaikan itu," tutur Bima Arya.
RS Ummi, Bogor. Foto: Facebook/RS Ummi
Doa kesembuhan juga disampaikan oleh perwakilan FPI, yang diwakili kuasa hukum Achmad Michdan. Achmad mendoakan dr Andi Tatat segera pulih dan bisa bekerja seperti biasa.
ADVERTISEMENT
"Iya kita bantu mendoakan ya," ucap dia.
Tak hanya itu, Achmad juga meminta sebanyak penyidikan terhadap RS Ummi hingga MER-C dihentikan. Sebab ia menilai baik RS Ummi dan MER-C sudah membantu pemerintah dalam penanganan COVID-19.
"Kebetulan saya yang menangani kasus di sana. Jadi hemat saya harusnya penyidikan ini dihentikan, karena engga ada penghambatan penghalangan. Justru MER-C mau pun RS Ummi melakukan bantuan terhadap program pemerintah termasuk kepada satgas," tutup Achmad.