RS Wisma Atlet Lockdown, Rusun Nagrak Sedia 4 Ribu Bed untuk Karantina Terpusat

17 Desember 2021 11:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang tenaga kesehatan mengendarai kendaraan yang membawa sepatu untuk disterilkan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang tenaga kesehatan mengendarai kendaraan yang membawa sepatu untuk disterilkan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
RS Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran diisolasi atau lockdown selama tujuh hari ke depan untuk mencegah penularan virus corona varian Omicron. Langkah ini dilakukan usai ditemukannya satu kasus COVID-19 Omicron pada salah satu petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet.
ADVERTISEMENT
“Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus varian Omicron. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut,” jelas Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas COVID-19, Suharyanto, dalam keterangan tertulis, Jumat (17/12).
Suharyanto menjelaskan, diisolasinya RSDC Wisma Atlet ini sebagai bentuk antisipasi dini untuk mencegah penularan varian Omicron pada level komunitas.
Mengingat kawasan Wisma Atlet Kemayoran sedang diisolasi, maka lokasi karantina bagi pelaku perjalanan internasional, seperti pekerja migran Indonesia (PMI), pelajar, maupun ASN yang pulang dinas dari luar negeri yang semula ditempatkan di Wisma Atlet Pademangan, kini dialihkan ke beberapa lokasi.
Rusun Nagrak, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Foto: Jonathan Devin/kumparan
Suharyanto menuturkan lokasi tersebut salah satunya di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara. Rusun Nagrak bakal menjadi karantina terpusat bagi PMI, pelajar, dan ASN sebagai cadangan tempat karantina.
ADVERTISEMENT
“Rusun Nagrak memiliki kapasitas lebih dari 4.000 tempat tidur. Dua hari lalu, saya sudah mengecek kesiapannya,” tegas dia.
Mengingat tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terbatas jumlahnya dan segera diberlakukan isolasi area Wisma Atlet, maka nakes untuk di Rusun Nagrak akan didukung oleh SDM dari Dinas Kesehatan Jakarta.
Suharyanto juga meminta pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet, selama 14 hari ke belakang, untuk terus memantau kondisi kesehatan. Apabila terjadi gejala segera laporkan kepada puskesmas di wilayahnya.
“Saya mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas,” tutupnya.
Wisma Atlet memiliki dua kawasan, yaitu Kemayoran dan Pademangan. Wisma yang di-lockdown adalah yang menempati area Kemayoran, bukan Pademangan.
ADVERTISEMENT
Dari hasil pantauan kumparan, Jumat (17/12) pagi, Rusun Nagrak masih kosong dari orang yang menjalani karantina. Tempat ini dulu memang disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan tempat karantina, jika Wisma Atlet dan Rusun Pasar Rumput tidak dapat menampung karena penuh.