RSCM: Pasien Korban Judol Ada yang Berusia 14 Tahun

15 November 2024 18:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi judi online. Foto: Syawal Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi judi online. Foto: Syawal Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
RSCM Jakarta merawat ratusan korban judi online. Tak cuma orang dewasa yang dirawat, bahkan remaja pun sudah ada yang jadi pasien.
ADVERTISEMENT
“Anak-anak ada sekitar remaja ya, 14 tahun, 17 tahun, 18 tahun itu ada. Tapi kebanyakan 18-35 tahun yang datang,” kata Kepala Departemen Psikiatris RSCM Dr. Kristiana Siste di RSCM Jakarta pada Jumat (15/11).
Rata-rata pasien kecanduan judol di RSCM, menurut Siste, ada di usia 18-35 tahun. Ini merupakan kelompok usia produktif.
RSCM memang jadi rujukan nasional. Tak ayal, pasien korban judi online dirawat juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Kepala divisi psikiatri RSCM sekaligus psikiater dan peneliti Dr. Kritiana Siste usai menengok pasien korban judi online di RSCM, Jakarta pada Jumat (15/11/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
“Jadi, yang datang kemari itu kebanyakan adalah memang dari Jabodetabek, tapi ada rujukan juga dari luar kota, misalnya dari Kalimantan, Sumatera, kemudian juga dari Jawa Tengah itu ada yang datang kemari juga,” tuturnya.
“Ada juga dari Sulawesi juga datang kemari, untuk dirujuk oleh dokter umum di sana atau oleh teman psikiater juga di sana,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
RSCM menerima pasien korban judi online dengan berbagai kondisi. Ada yang mengalami kerusakan otak hingga pada tingkat kecanduan.
Berbeda kondisi, tentu beda juga penanganannya. Bagi mereka yang sudah masuk taraf kecanduan, pasien direkomendasikan untuk menjalani rawat inap.
Jumlah 126 pasien rawat inap dan 46 pasien rawat jalan lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun 2023 kata Siste.
“Jadi untuk rawat jalan sendiri ada peningkatan 2 kali lipat dibandingkan 2023, dan rawat inap itu ada peningkatan 3 kali lipat dibandingkan dengan 2023,” sambungnya.