RSHS soal Dokter PPDS Pelaku Kekerasan Seksual ke Keluarga Pasien: Otak Kriminal

Dirut Rumah Sakit Hasan Sadikin dr. Rachim Dinata Marsidi, Sp.B., Finac., M.Kes, ditemui wartawan di RSHS, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Rabu (4/9). Foto: Robby Bouceu/kumparan

Dirut RSHS Bandung dr. Rachim Dinata Marsidi buka suara soal dokter PPDS Unpad lakukan kekerasan seksual ke keluarga pasien. Kata dia, pelaku diduga bernisial P berusia 31 tahun, tak niat belajar.

"Itu otak kriminal bukan belajar, kalau kesalahan tindakan itu belajar kalau ini kan kriminal niatnya sudah lain. Kalau di kita jelas ini kan mengenai pelecehan seksual, kekerasan, memukul atau verbal ini sudah ada semua di sana," kata Rachim kepada wartawan, Rabu (9/4).

Oleh karena itu, pihak RSHS pun mengembalikan pelaku ke pihak Unpad. Pihak Unpad pun sudah memberhentikannya dari PPDS.

"Makanya ini kami keluarkan. Jadi kami ada punya integritas itu yang ditandatangani kedua belah pihak PPDS-nya dan kami. Besoknya sudah dikeluarkan. Ini kan kita kembalikan ke yang punyanya, ini yang punya FK (Unpad)," tutur dia.

Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat. Foto: Bagus Ahmad Rizaldi/Antara

Lantas, adakah pelaku yang terlibat dalam kasus ini?

"Ada 1 orang," tutur dia.

Ia menambahkan, pelaku melakukan aksinya pada awal bulan Ramadhan atau Maret 2025. Sementara polisi menangkapnya pada 28 Maret 2025.

Polisi telah menyita sejumlah barang bukti seperti obat bius dan kondom bersperma.

"Ya (ada penyitaan obat bius dan kondom bersperma)," kata Dirkrimum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan, saat dihubungi