Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengumumkan ada dua pasien positif virus corona atau COVID-19. Namun, pengumuman itu disampaikan sebelum pasien mengetahui kondisi tubuhnya sendiri. Hal ini sempat menjadi polemik karena pasien justru baru tahu dari media.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengakui pasien tidak diberitahu soal kondisinya yang positif mengidap virus tersebut. Menurutnya hal itu sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Jadi betul. Jadi ini kan wabah ya. Kalau pengumuman wabah ada aturan siapa yang harus berbicara pertama kali," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Rabu (4/3).
Menurutnya meski rumah sakitnya yang merawat pasien, ia sebagai pimpinan tidak boleh menyampaikan hasil pemeriksaan tersebut ke pasien. Hasil laboratoriumnya harus disampaikan langsung oleh Presiden RI.
"Saya pun sebagai dirut tidak boleh bicara, itu sudah aturannya. Luar biasa kemarin presiden yang mengumumkan dan itu sudah ada UUnya. Kami pun tidak memberi tahu ke pasien sebelum presiden mengumumkan," kata Syahril. Namun Syahril tidak merinci aturan apa yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
Saat ini RSPI Sulianti Saroso merawat dua orang positif COVID-19. Keduanya merupakan warga Depok yang merupakan ibu dan anak.
Kedua pasien tertular virus dari WN Jepang yang datang ke Jakarta. Perempuan asal Jepang yang tinggal di Malaysia itu bertemu pasien berusia 31 tahun dalam satu acara di Jakarta. Saat kembali ke Malaysia, orang Jepang itu dinyatakan positif Corona.
Saat ini kondisi kedua pasien yang dirawat di RSPI sudah membaik. Mereka juga masih menunggu hasil tes laboratorium yang akan keluar dalam beberapa hari ke depan.