RSUD Caruban Madiun Hampir Penuh Akibat Lonjakan Pasien COVID-19

30 Juni 2021 3:15 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara motor melaju di depan Rumah Sakit Umum (RSU) Dungus, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (8/1/2021). Foto: Siswowidodo/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara motor melaju di depan Rumah Sakit Umum (RSU) Dungus, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (8/1/2021). Foto: Siswowidodo/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penularan COVID-19 di Kota Madiun, Jawa Timur, melonjak. Akibatnya, kini Madiun menjadi zona merah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari Diskominfo Jatim, kini jumlah kasus COVID-19 di Madiun 3.215 orang dengan rincian 2.771 orang sembuh, 220 orang meninggal dunia. Sedangkan kasus aktif ada 224.
Melonjaknya kasus COVID-19 juga berimbas terhadap keterisian tempat tidur di RSUD Caruban sebagai salah satu rumah sakit rujukan penanganan COVID-19. Kini keterisian di RSUD Caruban hampir penuh.
Direktur RSUD Caruban drg. Farid Amirudin, mengungkapkan dari total 80 tempat tidur yang tersedia, saat ini sebanyak 73 tempat tidur telah diisi pasien COVID-19. Artinya, kini hanya tersisa tujuh tempat tidur.
"Untuk mengantisipasi penuhnya kapasitas, kami menambah enam bed sebagai persiapan jika terjadi penambahan kasus baru," kata drg Farid dikutip dari Antara, Rabu (30/6).
Farid mengatakan, enam tempat tidur tambahan akan disediakan di ruang ICU lama. Selain itu, pihaknya belum mengajukan pendirian tenda darurat ke Pemkab Madiun.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, manajemen RSUD Caruban terus berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Madiun dan rumah sakit rujukan lain agar tidak ada pasien COVID-19 yang telantar.
Lebih lanjut, Farid meminta masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan agar penularan COVID-19 di Kabupaten Madiun dapat ditekan.
Petugas medis mengenakan baju Alat Pelindung Diri (APD) di ruang isolasi Rumah Sakit rujukan khusus pasien COVID-19 Martha Friska di Medan, Sumatera Utara. Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana