RSUD Kota Bogor soal Mayat Hidup Kembali: Sejak Awal Belum Meninggal

15 November 2022 10:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peti mati. Foto: Kin Cheung/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peti mati. Foto: Kin Cheung/AP Photo
ADVERTISEMENT
Pihak RSUD Kota Bogor menjelaskan kondisi pasien berinisial US (40) yang dibawa ke rumah sakit usai dikabarkan meninggal dunia dan sudah dimasukkan ke dalam peti mati. Menurut pihak rumah sakit, kondisi pasien bukan meninggal dunia melainkan kekurangan oksigen.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan di lokasi rumah duka, di Perumahan Ambar 2 Kecamatan Rancabungur, Bogor pada Selasa (15/11) pagi, US dikenal dengan nama Wenshi (Ws) Urip. Dia adalah seorang tokoh pemuka agama Konghucu.
"Jadi pasien itu datang dengan penurunan kesadaran dua hari lalu, Jumat. Sampai di rumah sakit, datang terus diperiksa dan dalam keadaan penurunan kesadaran, terus kita tangani kemudian kita rawat, itu saja. Jadi domain kami adalah domain rumah sakit, SOP," kata Dirut RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir kepada wartawan di rumah duka, Selasa (15/11).
RSUD Kota Bogor. Foto: Riza Harahap/Antara
Mengenai informasi pasien dinyatakan meninggal dunia, Ilham menyebut informasi tersebut bukan dari pihaknya. RSUD Kota Bogor menyebut belum menerima surat bahwa pasien meninggal dunia. Hanya saja pihak RSUD menerima informasi kematian dari keluarga pasien.
ADVERTISEMENT
"Mengenai kejadian sebelumnya (kematian), bagaimana keterangan dan lain sebagainya itu di luar sana, itu hanya informasi saja. Enggak tau, enggak jelas ya (kematiannya). Jadi tidak ada bukti, kita minta dari rujukan rumah sakit mana, tapi enggak ada rujukannya. Yang jelas keterangannya, pulang dari Semarang, terus katanya dikabarkan meninggal, kata keluarganya ya," jelasnya.
Ilham mengatakan, pihak RSUD meminta keluarga untuk menunjukkan surat dari RS sebelumnya terkait surat kematian.
"Ya tentu kita minta data sebelumnya, ada enggak bukti surat kematiannya. Kan biasa kalau RS kalau udah menyatakan kematian pasti ada surat-suratnya. Tapi ini kan enggak ada," imbuh Ilham.
Ilham mengatakan, tidak ada fakta yang menunjukkan pasien meninggal dunia. Hanya ada keterangan bahwa di rumah sudah dalam kondisi di dalam peti mati.
ADVERTISEMENT
"Jadi ibaratnya sampai ke situ dia masih hidup, artinya sampai rumah sakit diantar ambulans, tidak memakai peti. Enggak ada (fakta-fakta kematian), saya enggak dapat kan itu, lebih baik tanya sama yang bersangkutan, tanya ke pihak keluarganya," jelasnya.

Penjelasan Keluarga US

Pada Senin kemarin, kakak US bernama Saputra menjelaskan tentang US yang dinyatakan meninggal oleh sebuah RS di Jakarta, tapi tidak diketahui nama RS tersebut.
Sebelum dinyatakan meninggal, kata Saputra, US pergi melakukan kegiatan di Semarang. Beberapa hari di Semarang, US sakit lalu meninggal.
"Meninggal di Semarang saat ada kegiatan di sana. Ada yang mengabari sakit dan dibawa ke rumah sakit di Jakarta dan di RS Jakarta dikabarkan meninggal," ucap Saputra.
ADVERTISEMENT
Saputra mengatakan, keluarga tidak diberi tahu nama RS di Jakarta yang menangani US. Dia mengeklaim, saat menerima jenazah US dari RS di Jakarta, tubuh US sudah dimasukkan ke dalam peti.
Namun saat sampai di rumah duka, keluarga kaget ternyata jenazah korban bergerak-gerak padahal sudah beberapa jam di dalam peti.
"Awalnya kita ingin memastikan jenazah, ternyata setelah dibuka, dilihat, jasad masih bergerak-gerak, keluarga kaget, enggak percaya. Kita langsung ambil tindakan cepat, langsung dibawa ke klinik untuk dikasih oksigen, selanjutnya dirujuk ke RSUD Kota Bogor," kata Saputra.