RSUD Soetomo Surabaya Kelebihan Kapasitas Pasien COVID-19

27 Mei 2020 23:31 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak melakukan pemeriksaan suhu tubuh ketika memasuki Masjid Nasional Al Akbar Surabaya untuk melaksanakan shalat Jumat, Surabaya, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak melakukan pemeriksaan suhu tubuh ketika memasuki Masjid Nasional Al Akbar Surabaya untuk melaksanakan shalat Jumat, Surabaya, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
ADVERTISEMENT
RSUD dr Soetomo Surabaya mengalami kelebihan kapasitas pasien COVID-19. Direktur Utama RSUD dr Soetomo, dr Joni Wahyuhadi, mengatakan, bangsal perawatan pun tidak cukup lagi menampung pasien corona.
ADVERTISEMENT
Joni menjelaskan, bangsal atau tempat tidur yang tersedia di RSUD dr. Soetomo khusus pasien COVID-19 ada 155 unit. Namun, pasien COVID-19 yang dirawat lebih dari 170 orang.
"RSUD dr. Soetomo tempat tidurnya [keseluruha] 1.445. Tetapi tidak semua tempat tidur itu boleh untuk merawat pasien COVID-19. Karena harus ada syaratnya. Salah satunya negative pressure, harus ada APD yang cukup yang sesuai standar, tenaganya harus dilatih," kata Joni di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (27/5).
RSUD dr. Soetomo Foto: Phaksy Sukowati/kumparan
Joni membeberkan, UGD RSUD dr. Soetomo penuh dengan pasien COVID-19. Tercatat pada Selasa (16/5), pihaknya kedatangan 31 pasien COVID-19. Kemudian, ada 15 pasien yang masih dirawat di UGD RSUD dr. Soetomo karena menunggu penataan ruangan.
Sementara, RSUD dr. Soetomo telah merawat 133 pasien COVID-19. Artinya, jika ditambah pasien 46 di UGD, maka jumlahnya mencapai 179 orang. Sementara ruangan yang tersedia hanya menampung 155 tempat tidur.
ADVERTISEMENT
"Tadi tempat tidur yang available untuk COVID-19 itu ada 155 tempat tidur. Pasien yang kita rawat 133, yang masuk sekitar 46 kan sudah 170 lebih. Akibatnya pagi ini kawan-kawan saya di sana harus dengan cepat me-make up ruangan-ruangan untuk menampung itu," bebernya.
Selain itu, Joni juga terus mengimbau kepada masyarakat untuk lebih disiplin dalam menerapkan protokol pencegahan COVID-19. Protokol ini wajib dilakukan di mana saja.
"Saya masih melihat banyak pasar yang belum menerapkan social distancing. Terus terang saya saat melihat dua pasar nangis saya. Karena saya bandingkan dengan keadaan di rumah sakit," kata Joni.
Saat ini, Surabaya menjadi episentrum penularan corona di Jatim, yakni 2.118 pasien positif. Sedangkan Jawa Timur memiliki 4142 kasus positif, 522 pasien sembuh, dan 320 orang meninggal.
ADVERTISEMENT
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.