Ruang Kelas Kurang, Siswa SD di Kabupaten Bogor Terpaksa Belajar di Lab-Musala

13 Oktober 2023 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan siswa di SDN Cidokom 2, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, terpaksa belajar di musala hingga laboratorium. Dok Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan siswa di SDN Cidokom 2, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, terpaksa belajar di musala hingga laboratorium. Dok Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ratusan siswa di SDN Cidokom 2, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, terpaksa belajar di musala hingga laboratorium (lab). Hal ini karena sekolah mereka kekurangan kelas untuk tempat belajar.
ADVERTISEMENT
PLT kepala sekolah SD Negeri Cidokom 2, Neneng Rohayati menyebut, saat ini jumlah muridnya mencapai 490 siswa. Namun banyaknya siswa tak dibarengi dengan fasilitas ruang belajar.
"Harusnya kan dengan jumlah segitu 15 rombel (rombongan belajar), Nah, kita hanya ada 9 rombel," kata Neneng Rohayati kepada wartawan, Jumat (13/11).
Sekolah terpaksa memutar otak agar para siswa bisa tetap belajar meski ruang kelas terbatas. Alhasil, Neneng dan para guru berinisiatif untuk menggunakan semua ruang yang ada untuk dijadikan kelas.
"Semua ruangan di sini kita pakai untuk belajar siswa. Jadi pakai musala, ruang lab, ruang guru juga tidak ada, dipake kelas semua. Nah, yang tidak ada kursinya itu kelas 4B ruang musala," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Karena terbatasnya ruangan, jam belajar harus dibagi menjadi dua shift. Kelas 1 belajar pagi hari dan kelas 2 belajar siang hari.
Menurut Neneng, kondisi ini sudah ada sejak dua tahun lalu saat dia pertama kali ditugaskan sebagai Plt Kepala Sekolah SDN Cidokom 2.
"Ibu ke sini dua tahun yang lalu, kondisinya sudah begini. Ruang belajar kurang, sedangkan muridnya banyak," ucapnya.
Siswa di SDN Cidokom 2, Kecamatan Rumpin, belajar di musala. Foto: Dok. Istimewa
Melihat kondisi ini, Neneng tidak tinggal diam. Dia langsung mengusulkan perbaikan di rapat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) di Kecamatan. Namun, usulan itu hingga saat ini masih belum terealisasikan.
"Diusulkan sudah mulai dari desa, kecamatan sampai ke Dinas Pendidikan, belum ada realisasi. Kemarin hanya ditinjau saja," ucap Neneng.
Neneng berharap Pemerintah Kabupaten Bogor segera merealisasikan usulan ruang kelas baru agar kegiatan belajar mengajar berjalan seperti sekolah pada umumnya.
ADVERTISEMENT
"Ya, inginnya ada penambahan ruang kelas baru. Ada kekhawatiran juga di atas kan ada lantai buat dibangun kelas, tapi kayaknya pembangunan kurang maksimal. Kalau hujan di atas itu seperti kolam, jika tidak segera dibangun khawatir malah ambruk," pungkasnya.