Rudi Simamora, Penghina Allah via Medsos Divonis 1 Tahun Penjara

Ilustrasi meja pengadilan. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Pengadilan Negeri Medan memvonis Rudi Simamora (34), satu tahun penjara. Rudi terbukti bersalah menistakan agama di media sosial.

Rudi dinilai melanggar Pasal 28 ayat 2 jo Pasal 45 A ayat 2 UU No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

“Menjatuhkan hukuman kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 1 tahun," ujar majelis hakim yang diketuai Sulhanudin, Kamis (23/2).

Adapun hal yang memberatkan, perbuatan terdakwa mengakibatkan perpecahan Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).

"Yang meringankan, terdakwa Rudi Simamora menyesali perbuatannya, mengakui dan berjanji tidak akan mengulangi,” ujar Sulhanudin.

Ilustrasi Penjara. Foto: Shutter Stock

Putusan hakim lebih ringan dari tuntutan jaksa. Sebelumnya, Rudi dituntut 1 tahun 6 bulan penjara. Terkait putusan ini, baik jaksa dan terdakwa menerimanya.

Kasus ini heboh di media sosial pada November 2022. Rudi menggunggah video di Youtube bernarasikan ucapan yang menjurus ke SARA.

“Carilah literatur-literatur atau sejarah dunia, ada enggak orang yang menyembah Allah SWT sebelum abad ke-7 ? Tak ada, satu pun. Tak ada ?.Samanya kalian sama Tuhan-nya orang yang lain, agama yang lain. Tuhan-nya itu baru ada di tahun sekian, kalau tuhan Yesus itu, bapa yang menjadi manusia," ujarnya dalam video.

Dia lalu mempertanyakan keberadaan Allah, karena ingin menganiaya Allah.

"Di gua mana Allah sekarang, biar pergi dulu aku ke situ, biar ku kuliti dulu dia. Masa Allah yang baru ada di abad ke 7 mengaku-ngaku menciptakan langit dan bumi, kurang ajar Allah ini,” kata dia.

Parahnya lagi, dia mengatakan banyak orang tersesat karena mempercayai Allah.

“Genduruwo baru dikenal 150 tahun (lalu), tidak pernah menciptakan langit dan bumi. Ini Allah ini, mengaku-ngaku Allah menciptakan langit dan bumi, kurang ajar. Di mana Allah ini ? Di mana guanya ? sekarang, gara-gara kau banyak tersesat orang," ujar Rudi.