Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ruki ke Pahala Nainggolan: Apa Kontribusi Anda terhadap Kehancuran KPK?
18 September 2024 13:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan mengikuti tes seleksi calon pimpinan KPK, Rabu (18/9). Tes tersebut digelar di kantor Setneg.
ADVERTISEMENT
Taufiequrrachman Ruki menjadi salah satu panelis. Ruki adalah Ketua KPK pertama. Begini pertanyaan Ruki ke Pahala:
"Anda sebagai Deputi Pencegahan KPK udah jalan 5 tahun ya?" tanya Ruki.
"9," kata Pahala mengoreksi.
"Apa kontribusi anda terhadap kehancuran KPK?" tanya Ruki lagi.
Ruki yang merupakan penanya pertama, menggunakan istilah "kehancuran" namun tidak menjelaskan konteksnya.
Pahala pun menjawab, "Yang saya pikir begitu dan itu yang bikin saya maju. Sebenarnya saya bisa bikin KPK lebih baik lagi harusnya tapi saya pikir dari manajemen organisasi dari budaya organisasi."
Pahala melanjutkan, "Saya kan pernah menjalani lima tahun: Jilid Pak Ruki 2 bulan, jilid Pak Agus memang yang 5 tahun terakhir beda jauh, makanya saya bilang kalau boleh saya dikasih kesempatan saya pikir kontribusi saya dulu ya kalau dibilang minimum, karena di level yang bukan di level bisa membelokkan, kenapa saya bilang saya coba," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Saya tahu rasanya saya agak dalam tanda kutip bertanggung jawab juga secara moral bahwa KPK jadi begini," lanjut Pahala.
Pahala Yakin Bisa Bangun KPK
Pahala pun tiba pada pertanyaan pamungkasnya: Jadi kalau ada terpilih, anda yakin bisa rebuild terhadap kerusakan KPK yang saat ini terjadi?
Pahala lalu menjawab, "Saya yakin, Pak. Pertama, saya bayangkan adalah transisi KPK menjadi PNS arahnya enggak ada. Jadi selalu dibilang kita PNS, jadi yang pertama SDM KPK harus diperbaiki. Dia kompetensinya harus benar-benar seperti dikenal orang kalau kita ahli berintegritas. Kedua, teknologi di dalam data informasi ketinggalan zaman paling enggak selama 9 tahun ke belakang."
"Jadi paling enggak secara internal didorong teknologi sehingga culture yang KPK punya terbangun. Saya menikmati culture di KPK lima tahun, culture-nya sangat baik," ujar Pahala.
ADVERTISEMENT
KPK, menurut Pahala, identik dengan penindakan hukum. Ia berharap agar penindakan dilakukan terhadap kasus-kasus besar saja.
"Kompetensi di teman-teman penyidikan itu harus serius, kita harus punya ahli di penindakan, ada ahli perbankan, ahli asuransi, sehingga kalau ada kasus, dia undang (dari) luar nanti diajar lagi.