Rumah Belajar Online Milik Kemdikbud Akan Disiarkan di TVRI dan RRI

2 April 2020 13:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi ibu dan anak sedang belajar dari rumah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi ibu dan anak sedang belajar dari rumah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Komisi X DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) secara virtual dengan sejumlah penyedia atau founder aplikasi belajar online. Aplikasi-aplikasi belajar ini dimanfaatkan siswa-siswi yang menjalani masa belajar dari rumah atas kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah untuk meminimalisir penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Program belajar online juga dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), yang dikenal dengan nama Rumah Belajar. Rumah Belajar merupakan aplikasi belajar daring yang dikembangkan oleh Kemendikbud dengan tujuan untuk menyediakan alternatif sumber belajar dengan pemanfaatan teknologi.
Plt Kepala Pusat Data dan Teknologi Pendidikan (Pusdatin) Kemdikbud, Gogot Suharwoto, menjelaskan, ke depannya program Rumah Belajar ini akan bekerja sama dengan TVRI dan RRI.
Dua anak menonton video belajar digital dari rumah di Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/03/2020). Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Sehingga, diharapkan belajar online ini dapat disaksikan oleh seluruh siswa dan orang tuanya sebagai panduan belajar mengajar di rumah.
"Per tanggal 18 April kita akan ada kerja sama dengan TVRI untuk bisa disiarkan secara nasional," kata Gogot dalam rapat tersebut, Kamis (2/4).
Sehingga, diharapkan program atau aplikasi Rumah Belajar yang tayang lewat siaran milik pemerintah ini dapat menjangkau siswa-siswi di daerah yang mengalami keterbatasan sinyal.
ADVERTISEMENT
Rano Karno Mendukung
Rencana ini pun mendapat dukungan dari anggota Komisi X DPR Fraksi PDIP Rano Karno.
Anggota DPR terpilih PDIP dapil Banten, Rano Karno. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
"Jadi saya kira program ini harus dimaksimalkan daripada aplikasi yang disediakan oleh teman-teman lainnya. Karena ini bisa menjangkau secara keseluruhan di berbagai daerah di Indonesia," ujar mantan Gubernur Banten itu.
Sementara, penyedia jasa aplikasi belajar online yang diundang rapat antara lain CEO Sekolahmu, Najelaa Shihab, dan Founder Kelas Pintar, Fernando Uffie. Keduanya menyampaikan bagaimana metode belajar online dari aplikasi mereka masing-masing. Termasuk sejauh mana aplikasi mereka digunakan oleh siswa dan guru selama masa tanggap darurat COVID-19 ini.
Rapat antara Komisi X DPR dan founder aplikasi belajar online ini digelar dalam upaya bagaimana memaksimalkan proses belajar mengajar di rumah dapat bermakna dengan baik, tanpa mengurangi peran guru dan keaktifan siswa masing-masing.
Dua anak menonton video belajar digital dari rumah di Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/03/2020). Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Namun, menurut anggota Komisi X Fraksi PAN Zainuddin Maliki, semua penyedia layanan aplikasi belajar online, baik yang disediakan pihak swasta dan pemerintah, dinilai masih kurang maksimal.
ADVERTISEMENT
"Tanpa mengurangi arti dari kerja keras teman-teman, ini mudah-mudahan kesan saya salah. Itu masih terkesan guru masih menjadi pusat perhatian dari platform-platform yang disiapkan. Kalau siswa aktif itu masih berorientasi pada penentuan isi kurikulum, atau hanya memenuhi core test atau ujian. Sehingga monitoring dari guru dan siswa ini terkesan pembelajarannya msh berbasis isi kurikulum," ucap Zainuddin.
"Yang saya ingin harapan mendapat masukan bagaimana caranya sesuai arahan menteri, supaya belajar di rumah itu bisa menjadikan proses belajar mengajar yang bermakna," tutupnya.
=====
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!