Rumah di Bandung Ambruk, Pengakuan Pemilik Usai Selamat: Salat Sebelum Tertimbun

7 Agustus 2024 11:13 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga bersama petugas gabungan melanjutkan proses pembersihan puing rumah ambruk di Jalan Sampora Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, pada Rabu (7/8). Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga bersama petugas gabungan melanjutkan proses pembersihan puing rumah ambruk di Jalan Sampora Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, pada Rabu (7/8). Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
Rumah tiga lantai yang dijadikan ruko di Jalan Sampora, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, ambruk pada Selasa sore (6/8).
ADVERTISEMENT
Pemilik rumah, Dadang (58 tahun), masih berada di dalam rumah saat bangunan ambruk. Ia selamat. Bagaimana ceritanya?
"Waktu kejadian, saya ada di dalam, di kamar. Saya mandi dulu karena mau salat ashar tapi yang lain mah (penghuni lain) keluar karena ada tanda-tanda mau ambruk, tembok retak mengeluarkan suara. Setelah salat, baru ambruk," kata Dadang saat ditemui kumparan, Rabu (7/8).
Warga mengevakuasi puing-puing bangunan rumah 3 lantai yang roboh di Margahayu, Kabupaten Bandung, Selasa (6/8/2024). Foto: kumparan
Saat rumah ambruk, bagaimana Dadang bisa selamat? "Ketahan sama beton penahan genteng," katanya.
"Saya sempat terjebak di dalam sekitar 10-15 menit, kan di atas ada loteng, dari situ saya dengar ada yang teriak memanggil 'Uak! Uak!' saya dikasih air mineral sama tetangga yang nolongin," kata Dadang.
Dadang sempat merasa sesak, "Tapi sekarang sudah enggak karena dipencetan (dipijit) sama tetangga," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dadang pun dievakuasi oleh tetangga sebelahnya yang terlebih dahulu menjebol genteng rumahnya.