Rumah Dinas DPR Kalibata Banyak Tikus, Kok Bisa?

7 Oktober 2024 16:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
Suasana kompleks perumahan anggota DPR RI di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (07/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kompleks perumahan anggota DPR RI di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (07/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rumah dinas Anggota DPR di Kalibata Jakarta Selatan, tak akan lagi ditempati dewan. Rumah dinas ini disebut sudah tidak layak huni bahkan banyak keluhan adanya tikus hingga rayap di rumah itu, kok bisa?
ADVERTISEMENT
"Memang ada sebagian rumah, bukan jarang ditempati, ditempati oleh tim ahlinya, karena anggotanya sudah punya rumah di seputaran Jabodetabek. Meskipun rumah ditempati tikusnya di atas banyak, jadi bukan karena gak ditempati," ujar Sekjen DPR RI Indra Iskandar usai mengecek kondisi rumah dinas Anggota DPR di Kalibata, Jaksel, Senin (7/10).
Suasana kompleks perumahan anggota DPR RI di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (07/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Indra mengatakan, letak rumah dinas tidak jauh dari kali, terutama di Blok F. Belum lagi, ada tempat pembuangan sampah sementara milik Pemprov Jakarta tak jauh dari kompleks. Tempatnya juga cukup besar.
"Karena memang di sini lingkungan ada sampah, ada kali, kita sudah semprot anti-tikus ini banyak lagi, ini karena sepanjang kali dan sampah, harus kerja sama Pemprov DKI," kata Indra.
Suasana kompleks perumahan anggota DPR RI di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (07/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Pantauan kumparan di lokasi pada Senin (7/10) pagi, dilihat dari luar bangunan, rumah tampak bagus dan tak terlihat mengalami kerusakan. Akan tetapi saat ditinjau ke dalam banyak bercak-bercak di tembok dan plafon rumah akibat kebocoran, baik dari pipa atau atap.
ADVERTISEMENT
"[Perbaikan] berdasarkan permintaan, kalau enggak ada permintaan ya kita anggap enggak ada masalah," ujarnya.
Adapun selain tikus, Indra menyebutkan rayap dan masalah banjir bila hujan deras sebagai pertimbangan utama yang menghentikan pemberian fasilitas rumah dinas ke anggota, dibandingkan memperbaikinya.