Rumah Musik Harry Roesli di Bandung Dijual, Alasannya Tingginya Biaya Perawatan

16 Desember 2024 18:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Musik Harry Roesli, di Supratman No.59, Cihapit, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung. Dok. Layala Khrisna Patria
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Musik Harry Roesli, di Supratman No.59, Cihapit, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung. Dok. Layala Khrisna Patria
ADVERTISEMENT
Rumah Musik Harry Roesli (RMHR) dijual. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu putra sang maestro musik tersebut, Layala Khrisna Patria.
ADVERTISEMENT
Yala mengungkap, keputusan menjual rumah bergaya heritage khas arsitektur kolonial itu sebetulnya telah disepakati keluarga sejak akhir tahun 2018.
Besarnya ongkos perawatan rumah tersebut yang cukup tinggi menjadi salah satu alasan diambilnya keputusan tersebut, meski diakui Yala tidak mudah.
“Jadi memang bukan hal yang mudah juga karena rumah ini luasnya cukup besar dan berada di jalan utama, jelas untuk kebutuhan finansialnya bukan hal yang kecil untuk melangsungkan segala aktivitas di rumah ini,” kata dia saat berbincang lewat sambungan telepon, Senin (16/12).
Besaran biaya per bulan untuk operasional rumah yang beralamat di Jalan Supratman Nomor 59, Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, itu menurutnya bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulan, termasuk untuk kebutuhan mendasar seperti listrik dan biaya karyawan.
ADVERTISEMENT
Yala melanjutkan, beratnya mempertahankan kelangsungan Rumah Musik Harry Roesli sangat dirasakan setelah keluarga besar Roesli yang juga punya hak atas rumah tersebut tersebar ke berbagai kota.
“Tentu kami mengalami kesulitan untuk merawat dan melangsungkan keberadaan rumah ini,” ucapnya.
Dia mengatakan upaya untuk bertahan telah dilakukan, seperti menyewakan beberapa ruang di RMHR kepada orang luar yang memang memerlukan tempat buat usaha. Seperti kedai bakmi dan kopi. Namun, hal itu disebut dia masih belum dapat menutup ongkos perawatannya.
Mengenai apakah telah ada yang coba meminang bangunan jadul itu. Yala bilang memang sempat ada yang berminat.
“Tapi kalau urusan yang begini mah (jual rumah), ibarat jodoh ya, belum ketemu jodohnya,” ujar dia.