Rumah Pedangdut Via Vallen di Sidoarjo Digeruduk Belasan Orang

23 April 2024 11:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Via Vallen. Dok: Instagram/@viavallen
zoom-in-whitePerbesar
Via Vallen. Dok: Instagram/@viavallen
ADVERTISEMENT
Rumah pedangdut Via Vallen di Desa Kalitengah, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, digeruduk belasan orang yang mengatasnamakan diri Aliansi Arek Sidoarjo (AAS), Senin (22/4).
ADVERTISEMENT
Penyebabnya: Adik Via yang berinisial RF diduga membawa kabur motor Honda Vario milik Anggota AAS bernama Adyt.
Awalnya, Adyt menggadaikan motor tersebut ke RF sebesar Rp 3 juta. Motor produksi tahun 2021 itu dulunya dibeli Adyt Rp 15 juta.
"Dalam urusan gadai itu, mereka memang tidak membuat perjanjian hitam di atas putih, hanya lisan, dengan tenggat waktu 2 bulan," kata penasihat hukum AAS, Bramada Pratama Putra, Selasa (23/4).
Bramada melanjutkan, "Belum sampai 2 bulan, baru 15 hari berjalan, Adyt ini ada rezeki mau menebus motor. Tapi dari adiknya Via Vallen mengatakan bahwa motor ini sudah 'dilempar lagi', atau enggak tahu keberadaannya di mana."
"Adyt yang panik terus mengejar RF tapi nomor telepon Adyt malah diblokir RF. Keberadaan RF juga tidak diketahui," kata Bramada.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, menurut Bramada, penggerudukan rumah Via Vallen terjadi. Penggerudukan pada Senin (22/4) malah sudah ketiga kalinya.
"Akan tetapi respons pihak keluarga itu seakan-akan mengolor-olor (mengulur waktu)," ujar Bramada.
AAS memberikan waktu 3 x 24 jam kepada RF dan keluarganya.
"Kami minta ganti motor, atau ganti rugi, yang penting ada bentuk pertanggungjawaban dari keluarga. Kami menunggu itikad baik sampai hari Kamis (25/4). Kalau memang tidak ada, kami lanjutkan laporan Pasal 372 KUHP tentang tindak pidana penggelapan," kata Bramada.

Kata Polisi

Via Vallen. Dok: Munady Widjaja
Kapolsek Tanggulangin, Kompol Atmagiri, menyebut akan memediasi kedua belah pihak pada Kamis (25/4).
"Yang punya motor sudah oke, tinggal dari adiknya Via Vallen ini hari Kamis besok berkenan hadir atau tidak, nanti kami tunggu dulu," ujar Atmagiri.
ADVERTISEMENT
Menurut Atmagiri, penggerudukan rumah tidak dapat dibenarkan, malah bisa menimbulkan masalah baru. Atmagiri pun mengimbau agar tidak lagi menggeruduk rumah begitu.
"Kami sudah persuasif, Bhabin kami sudah ke rumahnya. Mestinya itu dikoordinasikan dengan kita, nanti kita koordinasi dengan keluarganya. Tau-tau rumah orang digeruduk kan ya kaget orang," kata Atmagiri.
Atmagiri melanjutkan, "Ada lah jalan mediasi dulu, ada jalan kita ketemu koordinasi dengan wilayah setempat. Tidak serta-merta diselesaikan dengan grudak-gruduk seperti itu."