Rumah-rumah Tenggelam Akibat Bendungan Ambrol di Laos, Puluhan Tewas

25 Juli 2018 9:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saat penduduk desa dievakuasi, setelah bendungan Xepian-Xe Nam Noy di Laos runtuh. (Foto: ABC Laos News via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Saat penduduk desa dievakuasi, setelah bendungan Xepian-Xe Nam Noy di Laos runtuh. (Foto: ABC Laos News via REUTERS)
ADVERTISEMENT
Bendungan yang ambrol di Laos pada Senin malam (23/7), menyebabkan banjir bandang besar ke permukiman warga. Pada Rabu (25/7) upaya pencarian ratusan orang yang hilang dilakukan, korban tewas diperkirakan mencapai puluhan.
ADVERTISEMENT
Sebanyak lima miliar kubik air, atau setara dua juta kali volume air di kolam renang ukuran Olimpiade, mengalir deras ke permukiman warga usai bendungan Xepian-Xe Nam Noy ambrol di distrik Sananxay, bagian tenggara provinsi Attapeu.
Dalam berbagai foto yang beredar, banjir menenggelamkan rumah-rumah warga. Beberapa orang terlihat berlindung di atap, beberapa di antaranya anak-anal, menanti bantuan evakuasi datang. Warga desa terlihat menyelamatkan diri dengan kapal kayu seadanya.
Saat penduduk desa berjalan di atas air yang membanjiri setelah perahu pengaman datang ke distrik Sanam Xay. (Foto: ATTAPEU TODAY Via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Saat penduduk desa berjalan di atas air yang membanjiri setelah perahu pengaman datang ke distrik Sanam Xay. (Foto: ATTAPEU TODAY Via REUTERS)
Menurut Brian Eyler, direktur program Asia Tenggara di lembaga Stimson Center, bendungan yang ambrol berjenis bendungan pelana.
"Dengan ambrolnya bendungan pelana, air mengalir ke wilayah yang tidak biasa mendapatkan air dan akan terus mengalir ke tempat itu hingga ada jalur aliran baru," kata Eyler.
ADVERTISEMENT
Upaya pencarian para korban saat ini tengah dilakukan oleh tim penyelamat menggunakan perahu boat. Menurut pejabat pemerintah Laos, puluhan orang diyakini meninggal dunia akibat bencana ini, sementara ratusan lainnya dinyatakan hilang.
Saat penduduk desa dievakuasi, setelah bendungan Xepian-Xe Nam Noy di Laos runtuh. (Foto: REUTERS/Stringer)
zoom-in-whitePerbesar
Saat penduduk desa dievakuasi, setelah bendungan Xepian-Xe Nam Noy di Laos runtuh. (Foto: REUTERS/Stringer)
"Kami akan melanjutkan upaya penyelamatan hari ini, tapi sangat sulit, kondisinya sangat sulit. Puluhan orang tewas, jumlahnya bisa lebih tinggi," kata pejabat Laos yang menolak disebut namanya.
Attapeu adalah provinsi penghasil produk pertanian yang berbatasan dengan Vietnam di timur dan Kamboja di Selatan. Bendungan yang ambrol sedang dalam tahap konstruksi yang menghabiskan dana hingga USD 1,2 miliar, melibatkan beberapa perusahaan asal Thailand, Korea Selatan, dan dari Laos sendiri.
Suasana penduduk desa ditempat penampungan sementara. (Foto: REUTERS/Stringer)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana penduduk desa ditempat penampungan sementara. (Foto: REUTERS/Stringer)
Rencananya, bendungan yang dibuat untuk memproduksi listrik hingga 410 megawatt itu ditargetkan mulai beroperasi pada 2019. Sebanyak 90 persen listrik dari bendungan ini rencananya akan diekspor ke Thailand, sisanya untuk konsumsi dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Para aktivis lingkungan sebelumnya telah menyampaikan protesnya terkait pembangunan bendungan itu. Mereka khawatir dampak buruknya pada Sungai Mekong yang merupakan habitat flora dan fauna di Laos serta sumber kehidupan bagi masyarakat.