Rumah Wali Kota di Pinggiran Paris Dibakar, Massa Gelar Aksi Solidaritas

4 Juli 2023 15:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota L'Hay-les-Roses Vincent Jeanbrun, Presiden Senat Prancis Gerard Larcher, Presiden Wilayah Ile-de-France Valerie Pecresse, menghadiri pawai dengan politisi Prancis, Senin (7/3/2023).  Foto: Stephanie Lecocq/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Walikota L'Hay-les-Roses Vincent Jeanbrun, Presiden Senat Prancis Gerard Larcher, Presiden Wilayah Ile-de-France Valerie Pecresse, menghadiri pawai dengan politisi Prancis, Senin (7/3/2023). Foto: Stephanie Lecocq/REUTERS
ADVERTISEMENT
Ketegangan di Prancis yang mulai mereda setelah kerusuhan berkecamuk selama hampir dua pekan, kini tampak belum terselesaikan seutuhnya.
ADVERTISEMENT
Terbaru, ratusan massa berpartisipasi dalam arak-arakan bersama Wali Kota L'Haÿ-les-Roses, Vincent Jeanbrun, pada Senin (3/7) demi menggelar aksi solidaritas.
Adapun wilayah ini merupakan kawasan permukiman penduduk pinggiran kota yang terletak sekitar 9 km dari Ibu Kota Paris.
Kerumunan orang berkumpul dan berbaris untuk menunjukkan solidaritas kepada Jeanbrun sehari setelah rumahnya menjadi target serangan demonstran.
Penduduk setempat dan para pejabat memegang beragam spanduk bertuliskan kalimat solidaritas untuk Jeanbrun, seperti 'Bersama untuk Republik!'.
Walikota L'Hay-les-Roses Vincent Jeanbrun, Presiden Senat Prancis Gerard Larcher, Presiden Wilayah Ile-de-France Valerie Pecresse, menghadiri pawai dengan politisi Prancis, Senin (7/3/2023). Foto: Stephanie Lecocq/REUTERS
Kepada para pendukungnya, pria yang sudah memimpin L'Haÿ-les-Roses sejak 2014 itu mengucapkan rasa bersyukur dan apresiasi tinggi. "Saya hanya punya satu kata: terima kasih," ujar Jeanbrun.
"Demokrasi telah diserang. Lebih dari sebelumnya, republik kita dan para pengabdinya diancam dan diserang," sambung dia.
ADVERTISEMENT

Rumah Wali Kota Dibakar

Adapun berlangsungnya arak-arakan solidaritas untuk Jeanbrun ini bermula pada Minggu (2/7), ketika kediamannya diserang dan nyaris dibakar habis oleh demonstran.
Dikutip dari CNN, Jeanbrun mengungkapkan ketika dirinya sedang berada di Balai Kota, beberapa orang menabrakkan mobil mereka ke kediamannya di L'Haÿ-les-Roses.
Evakuasi mobil Walikota L'Hay-les-Roses, Vincent Jeanbrun, yang diserbu dan dibakar demonstran di Prancis, Minggu (2/7/2023). Foto: BFMTV/Reuters
Para penyerang yang diduga merupakan para pemuda asal daerah yang sama ini kemudian membakar mobil itu dengan maksud sekaligus membakar rumah Jeanbrun.
Nahasnya, kala itu istri dan dua anak Jeanbrun yang masih kecil sedang tertidur lelap di dalam rumah. Insiden mengerikan yang dipandang Jeanbrun sebagai upaya pembunuhan ini telah melukai istri dan salah satu anaknya.
"Ketika mencoba melindungi anak-anak dan melarikan diri dari para penyerang, istri saya dan salah satu anak saya terluka," ungkap Jeanbrun.
ADVERTISEMENT
Secara terpisah, media lokal BFMTV mengatakan alamat kediaman Jeanbrun sudah dikenal luas di kalangan masyarakat sebelum insiden tersebut terjadi. Sehingga, tidak sulit untuk menjadikannya sebagai target penyerangan.
Kondisi rumah Walikota L'Hay-les-Roses, Vincent Jeanbrun, yang diserbu dan dibakar demonstran di Prancis, Minggu (2/7/2023). Foto: BFMTV/Reuters
Adapun arak-arakan Jeanbrun dan para simpatisannya terjadi sehari setelah Prancis mengalami malam paling tenang dari dua pekan sebelumnya.
Sejumlah kota di Prancis menyaksikan kerusuhan meluas akibat kematian seorang remaja asal Aljazair bernama Nahel Merzouk (17 tahun) di tangan polisi.
Pada Selasa (27/6) pekan lalu, Nahel dilaporkan telah ditembak mati oleh aparat di Kota Nanterre, setelah menolak untuk menghentikan kendaraannya seperti yang diperintahkan.
Kematian Nahel membawa kembali isu kesenjangan sosial, diskriminasi, dan konflik rasial yang acap kali dialami oleh golongan minoritas di pinggiran kota besar Prancis.
ADVERTISEMENT
Beberapa politisi dan pembela hak asasi manusia memandang kematian Nahel tidak dapat dibenarkan. Sementara aparat yang melepaskan tembakan ke arah Nahel telah didakwa melakukan pembunuhan tidak disengaja.