Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Rumah yang Diserang Rombongan Pengantar Jenazah di Maros Milik Anggota TNI
25 Februari 2024 9:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Rumah yang diserang rombongan pengantar jenazah di jalan poros Zipur, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulsel, ternyata milik anggota TNI.
ADVERTISEMENT
"Iya kami telah menerima laporan dari korban. Dan korban bernama Asjaya Hartono. Keterangan beliau, dia anggota TNI," kata Kapolsek Moncongloe Maros, Iptu Suhardi, kepada wartawan, Sabtu (24/2).
Menggeber-geber Motor
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (20/2) sekitar pukul 20.00 WITA.
Menurut Suhardi, rombongan pengantar jenazah menggeber-geber sepeda motor saat lewat di depan rumah korban.
Korban yang sedang berada di rumahnya merasa terusik, menegur pelaku. Dari rekaman CCTV, terlihat ada istri dan dua anak korban yang masih kecil.
Pelaku malah marah dan menyerang korban hingga masuk ke dalam rumah.
3 Orang Ditangkap
Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Slamet, menyebut telah menindaklanjuti laporan korban. Tiga orang dari rombongan pengantar jenazah telah diamankan.
"Kasus viral yang beredar di akun IG, alhamdulillah Polsek Moncongloe di-back up Polres Maros telah membawa tiga orang," kata Slamet.
ADVERTISEMENT
Slamet belum membeberkan identitas dari ketiga rombongan pengantar jenazah itu. Kata dia, pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Moncongloe.
"Itu tiga orang diamankan di Polsek Moncongloe dan baru mau kesana ini. Belum tahu juga siapa nama mereka," ucapnya.
Saat ini, polisi terus mendalami peran dari ketiga pelaku. Selain itu, polisi juga sedang mencari barang bukti berupa bendara putih yang sempat terekam di CCTV.
"Sekarang sementara melakukan pencarian bendera yang terekam CCTV," ujarnya.