Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.104.0
Rusdi Kirana: Saya Pengusaha, Uang Banyak, Sering Dengar Bank Di-hack, Gimana?
14 Mei 2025 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua MPR sekaligus anggota Komisi III dari Fraksi PKB, Rusdi Kirana, meminta penjelasan ahli terkait keamanan siber. Hal itu ia sampaikan dalam rapat Komisi III bersama pakar membahas RUU Keamanan dan Ketahanan Siber.
ADVERTISEMENT
Pakar yang diundang adalah Josua Sitompul dari Indonesia Cyber Law Community (ICLC).
Rusdi mengungkapkan, sebagai pelaku usaha, dirinya kerap was-was karena menyimpan uang di bank. Sementara di bank sering terjadi pembobolan melalui cara-cara scam.
“Karena saya lahir 1963, saya enggak ngerti sama sekali, HP aja hanya WA tahunya, sementara uang saya banyak, karena saya pengusaha, sombong, saya taruhnya di bank,“ kata Rusdi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (14/5).
"Kalau suatu hari bank bilang uang itu sudah diambil sama mitra saya, atau pacar saya, itu ngubernya gimana, Pak? Sementara kita sering dengar uangnya di-hack," tambah dia.
Pendiri Lion Group itu mengaku kerap tidak mengangkat telepon dari nomor tidak dikenal lantaran khawatir dilakukan pembajakan terhadap ponselnya.
ADVERTISEMENT
“Sekarang saya kalau saya nerima telepon enggak ada namanya, saya takut bukanya, Pak. Padahal mungkin itu dari saudara saya, kalau saya buka nanti takutnya undangan pernikahan, kita download, ah diambil semua data kita,” tuturnya.
Menjawab hal itu, Josua mengatakan pentingnya bagi pelaku perbankan untuk menjaga data pribadi konsumen.
“Terkait dengan tindak keuangan yang terkait misalnya di perbankan kalau dari yang saya ketahui terkait dengan perkembangan perlindungan subjek ini adalah penguatan KYC, Know Your Customer,“ jawab Josua.
Josua mengatakan, KYC itu terus berkembang dari waktu ke waktu. Seiring semakin canggihnya bentuk penipuan, Josua menyebut pentingnya menjaga data pribadi konsumen.
Ia mencontohkan dengan kasus pemindaian iris mata seperti yang dilakukan oleh layanan WorldID dan World Coin. Namun, ia juga memperingatkan agar data tersebut harus dikelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
“Ke depannya bagaimana apakah dengan adanya teknologi retina atau biometrik itu bisa digunakan untuk penguatan KYC, tentu saja bisa,” jelasnya.