Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Rusia Akan Uji Coba Vaksin Sputnik V Berbentuk Semprotan Hidung
14 Oktober 2021 2:03 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Rusia akan melakukan uji coba vaksin COVID-19 Sputnik V yang berbentuk semprotan hidung (nasal spray) terhadap relawan dewasa. Ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya pengendalian jumlah infeksi dan kematian corona yang tengah meningkat di negara itu.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, dokumen yang diterbitkan dalam daftar obat-obatan negara pada Selasa (12/10) menyebut, vaksin versi semprotan hidung itu akan diuji coba dalam dua dosis di sebuah klinik di St Petersburg. Tetapi dokumen itu tidak menjelaskan kapan tepatnya uji coba akan dilakukan.
Sebelumnya, pihak berwenang Rusia mengatakan pada Juni lalu bahwa vaksin semprot hidung yang cocok untuk anak-anak berusia 8-12 tahun telah diuji. Saat itu mereka mengatakan berencana meluncurkan produk baru tersebut pada September.
Rusia dengan cepat mengembangkan dan meluncurkan vaksin Sputnik V ketika pandemi virus corona melanda tahun lalu, tetapi penerimaannya dinilai lambat. Banyak orang Rusia yang menyatakan tidak percaya terhadap pihak berwenang dan takut akan produk medis baru.
Pada Selasa lalu, Rusia mencatatkan angka kematian harian tertinggi sejak awal pandemi. Presiden Vladimir Putin kemudian mengatakan Rusia perlu mempercepat kampanye vaksinasi terhadap COVID-19.
Di sisi lain, vaksin Sputnik V belum mendapat izin emergency use listing (EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun WHO telah memastikan akan memulai kembali analisis pemberian izin vaksin COVID-19 Sputnik V produksi Rusia tersebut, menyusul penyetopan sementara akibat masalah berkas.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Badan Obat dan Pengawas Makanan (BPOM ) RI telah menerbitkan emergency use authorization (EUA) atau izin darurat bagi vaksin Sputnik V. Adapun saat ini, fatwa kehalalan vaksin asal Rusia tersebut tengah diproses oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).