Rusia Anggap Bergabungnya Finlandia dengan NATO sebagai Ancaman

12 Mei 2022 18:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov. Foto: Sergei Karpukhin/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov. Foto: Sergei Karpukhin/Reuters
ADVERTISEMENT
Kremlin menanggapi keputusan Finlandia untuk mengajukan permohonan keanggotaan NATO dengan kecut. Rusia memandang langkah ini sebagai ancaman buka-bukaan terhadap negaranya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov merasa Finlandia akan menyesali keputusan mereka. Ia menilai, perluasan NATO tidak akan dapat meningkatkan keamanan Eropa.
“Tentu saja,” jawab Peskov ketika ditanya apakah keputusan Finlandia memunculkan ancaman bagi Rusia.
“Perluasan NATO tidak akan membuat benua kami lebih aman dan stabil,” tegasnya.
Peskov menyampaikan, keputusan Helsinki merupakan langkah yang tak bersahabat terhadap Moskow. Karenanya, Rusia memiliki alasan sah untuk menerapkan respons yang sesuai.
“Semuanya akan tergantung pada bagaimana proses ekspansi NATO ini berlanjut, sejauh mana infrastruktur militer bergerak lebih dekat ke perbatasan kita,” ujar Peskov mengenai respons seperti apa yang akan diambil Rusia.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah beberapa kali mengancam akan menjatuhkan konsekuensi politik dan militer yang signifikan apabila Finlandia memutuskan untuk menjadi bagian dari aliansi militer tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, Presiden Finlandia tidak menggubris ancaman ini. Dengan tegas, ia meminta Putin untuk berkaca, karena dia sendiri lah yang menyebabkan semua ini.
“Tanggapan saya, ini semua disebabkan oleh Putin. Dia perlu melihat cermin,” tutur Presiden Sauli Niinisto.
Finlandia mulai mempertimbangkan keanggotaan NATO setelah Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina Februari lalu.
Negara yang berbagi perbatasan sepanjang 1340 km dengan Rusia ini awalnya merasa lebih aman dengan tidak menjadi bagian blok mana pun. Namun, kini mereka merasa perlu bergabung dengan NATO demi melindungi warganya dari ancaman Rusia.
Penulis: Airin Sukono.