Rusia dan China Kembali Gelar Patroli Gabungan di Samudra Pasifik Tahun Ini

15 September 2022 12:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal angkatan laut dari Rusia dan China melakukan patroli militer maritim bersama di perairan Samudra Pasifik, Sabtu (23/10).  Foto: Kementerian Pertahanan Rusia/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kapal angkatan laut dari Rusia dan China melakukan patroli militer maritim bersama di perairan Samudra Pasifik, Sabtu (23/10). Foto: Kementerian Pertahanan Rusia/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Rusia dan China semakin meningkatkan intensitas kerja sama militer dan diplomatik, di tengah memburuknya hubungan antara kedua negara dengan Barat.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Angkatan Laut Rusia dan China mengadakan patroli gabungan di kawasan Samudra Pasifik. Hal itu dilaporkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia dalam keterangannya di Telegram, pada Kamis (14/9).
“Sebagai bagian dari implementasi program kerja sama militer internasional, kapal-kapal perang Angkatan Laut Rusia dan Pasukan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China melakukan patroli bersama kedua di Samudra Pasifik,” bunyi keterangan tersebut, seperti dikutip dari Reuters.
Keterangan itu juga menyebut, kru dari Moskow dan Beijing melakukan manuver taktis gabungan dan menjalani latihan yang melibatkan artileri serta helikopter.
“Tugas-tugas patroli melibatkan penguatan kerja sama angkatan laut Rusia dan China, menegakkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik, pemantauan pesisir, dan menjaga situs ekonomi bahari Rusia dan China,” imbuhnya.
Kapal angkatan laut dari Rusia dan China melakukan patroli militer maritim bersama di perairan Samudra Pasifik, Sabtu (23/10). Foto: Kementerian Pertahanan Rusia/via REUTERS
Sementara itu, di hari yang sama Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin secara tatap muka di Kota Samarkand, Uzbekistan.
ADVERTISEMENT
Kedua pemimpin negara akan menghadiri pertemuan kerja sama regional, yaitu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang digelar 15-16 September 2022.
Bagi China, ini merupakan pertemuan bersejarah. Sebab, Xi untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar negeri selama lebih dari dua tahun sejak pandemi COVID-19 melanda dunia.

Sempat Gelar Patroli Gabungan di Samudra Pasifik Tahun Lalu

Sebelumnya, kapal perang Rusia dan Cina untuk pertama kalinya melakukan patroli gabungan di Samudra Pasifik pada Oktober 2021 lalu. Langkah itu dipantau dengan lekat oleh Jepang yang menyebutnya sebagai manuver yang belum pernah terjadi.
Dikutip dari Reuters, 10 kapal kedua negara itu berlayar melalui Selat Tsugaru pada Sabtu (16/10). Selat yang memisahkan pulau utama Jepang dan pulau Hokkaido itu dianggap sebagai perairan internasional.
ADVERTISEMENT
“Kelompok kapal melewati Selat Tsugaru untuk pertama kalinya sebagai bagian dari patroli,” lapor Kemhan Rusia.
Kapal angkatan laut dari Rusia dan China melakukan patroli militer maritim bersama di perairan Samudra Pasifik, Sabtu (23/10). Foto: Kementerian Pertahanan Rusia/via REUTERS
Rusia mengatakan patroli itu untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Asia-Pasifik dan kegiatan ekonomi maritim antara kedua negara yang dulu sempat bersaing dalam pengaruh global itu.
Sementara itu, menurut Kemhan China patroli gabungan tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas strategis internasional dan regional.
Kapal angkatan laut dari Rusia dan China melakukan patroli militer maritim bersama di perairan Samudra Pasifik, Sabtu (23/10). Foto: Kementerian Pertahanan Rusia/via REUTERS
“Lebih mengembangkan kemitraan strategis komprehensif China-Rusia di era baru, meningkatkan kemampuan aksi bersama kedua belah pihak,” ungkap Kemhan China dalam keterangannya.
Dalam situs webnya, China mengatakan kegiatan militer itu adalah bagian dari kerja sama tahunan antara kedua negara. Kerja sama itu juga tidak menargetkan negara lain atau pihak ketiga.
Patroli gabungan kala itu disebut sebagai langkah memperkuat hubungan China dan Rusia. Sebab, hubungan kedua negara dengan Barat juga bersitegang akibat latihan kerja sama di Laut Jepang pada awal Oktober 2021.
ADVERTISEMENT