Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Rusia, Israel, Palestina, hingga Swedia Ucapkan Selamat atas Kemenangan Erdogan
29 Mei 2023 11:35 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Para pemimpin dunia memberikan ucapan selamat kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan atas kemenangannya pada pemilu yang digelar Minggu (28/5) kemarin.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Al Jazeera, Kepala Dewan Pemilihan Umum Turki Ahmet Yener mengatakan, Erdogan berhasil memenangi kursi kepresidenan dengan 52,14 persen suara pada putaran final pemilu akhir pekan lalu.
“Dengan 99,43 persen kotak suara telah dibuka, saingan Erdogan — Kemal Kilicdaroglu, mendapatkan 47,86 persen suara,” jelas Yener.
“Dengan selisih lebih dari dua juta suara di antara para kandidat, sisa surat suara yang belum dihitung tidak akan mengubah hasil,” tambahnya.
Maka dari itu, hasil pemungutan suara yang diperoleh sudah bersifat resmi dan Erdogan pun berhak mendeklarasikan kemenangannya.
Erdogan kini resmi terpilih sebagai pemimpin terlama Turki di era modern, dengan total masa jabatan dua dekade setidaknya hingga 2028.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 69 tahun yang mulai berkuasa pada 2003 sebagai perdana menteri itu menawarkan sebuah visi pembangunan lebih lanjut di Turki, seraya berjanji untuk memperluas perbaikan bersama pemerintahannya dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party).
“Kami akan memerintah negara selama lima tahun mendatang. Insyaallah, kami akan layak mendapatkan kepercayaan Anda,” kata Erdogan dalam pidato deklarasi kemenangannya.
Berikut ini adalah reaksi dari para pemimpin dunia dan organisasi internasional atas kemenangan Erdogan:
Qatar
Emir Qatar Syeikh Tamim bin Hamad Al Thani termasuk di urutan pertama pemimpin negara yang mengucapkan selamat kepada Erdogan. Lewat akun Twitter, Tamim menuliskan ucapan:
Rusia
Menurut situs web resmi Kremlin, Presiden Rusia Vladimir Putin yang terkenal dekat dengan Erdogan dalam menyikapi berbagai isu internasional ini menyatakan kemenangan Erdogan sebagai sebuah hasil yang logis dari kerja kerasnya selama ini.
ADVERTISEMENT
“Kemenangan Anda dalam pemilu ini adalah hasil logis dari kerja keras Anda sebagai kepala Republik Turki, bukti nyata dari dukungan rakyat Turki terhadap upaya Anda untuk memperkuat kedaulatan negara dan mengejar kebijakan luar negeri yang independen,” kata Putin.
Palestina
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menyanjung Erdogan dan rakyat Turki atas hasil kemenangan pemilu yang bersejarah ini. Selain itu, kepala bidang politik penguasa Jalur Gaza Hamas, Ismail Haniyeh, turut memberikan selamat.
“Saya mengucapkan selamat kepada Presiden Erdogan atas kemenangannya dan saya memuji sikap beradab rakyat [Turki]. Kami menantikan dukungan [mereka] untuk perjuangan kami dan Yerusalem,” kata Haniyeh.
Para pendukung Erdogan di Jalur Gaza bahkan ikut merayakan kemenangannya. Di Khan Younis, orang dewasa hingga anak-anak berkerumun di dekat hidangan makanan yang berhiaskan bendera Turki serta foto Erdogan.
ADVERTISEMENT
Israel
Dalam postingan di Twitter, Presiden Israel Isaac Herzog ikut memberikan selamat kepada Erdogan. Dia yakin bahwa keduanya akan terus bekerja sama untuk memperkuat dan memperluas hubungan yang baik antara Turki dan Israel.
Swedia
Meski sempat diterpa masalah soal keanggotaan Swedia ke dalam NATO yang tidak direstui Turki, tetapi Perdana Menteri Ulf Kristersson tetap menyampaikan ucapan selamatnya melalui cuitan singkat di Twitter.
“Selamat Erdogan atas terpilihnya kembali Anda [sebagai presiden]. Keamanan kita bersama adalah prioritas masa depan,” demikian bunyi cuitan itu.
Selama beberapa bulan terakhir, Turki selaku anggota tetap NATO memveto pengajuan Swedia untuk bergabung dengan blok militer tersebut.
Hal itu dikarenakan menurut Erdogan, Stockholm telah memberikan tempat berlindung bagi anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Partai Uni Demokratik (PYD) di Suriah — yang keduanya dianggap sebagai kelompok teroris oleh Ankara.
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat
Dalam cuitannya di Twitter, Presiden Joe Biden mengatakan melalui kemenangan pilpres ini dia berharap dapat bekerja sama dengan Erdogan dalam menghadapi tantangan-tantangan global.
Dia pun menyinggung soal penyelesaian ketegangan yang baru-baru ini terjadi dalam hubungan bilateral mereka.
“Saya berharap dapat terus bekerja sama sebagai sekutu NATO dalam isu-isu bilateral dan tantangan-tantangan global bersama,” tulis Biden.
NATO
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, juga menyampaikan selamat kepada Erdogan. Dalam cuitan di Twitter, dia juga menyatakan harapannya bersama Turki untuk mempersiapkan KTT NATO pada Juli mendatang.
“Selamat Presiden (Erdogan) atas terpilihnya kembali Anda. Saya berharap dapat melanjutkan kerja sama kita dan mempersiapkan KTT NATO pada bulan Juli,” cuit Stoltenberg.
PBB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melalui juru bicaranya, Stephane Dujarric, mengucapkan selamat kepada Erdogan atas kemenangannya dalam pilpres. “Dia berharap untuk lebih memperkuat kerja sama antara Turki dan PBB,” tambah Dujarric.
ADVERTISEMENT
Ukraina
Presiden Volodymyr Zelensky menyambut baik kemenangan Erdogan. Dalam cuitannya di Twitter dengan bahasa Ukraina dan Turki, dia menyampaikan selamat kepada Erdogan.
Sejak invasi Rusia dimulai pada Februari tahun lalu, Turki telah memposisikan dirinya sebagai penengah dalam konflik tersebut dan membantu mewujudkan negosiasi damai — meski belum membuahkan hasil.
Namun, Turki berhasil menjadi mediator dalam konflik Rusia-Ukraina dan mencegah terjadinya krisis pangan global melalui kesepakatan ekspor gandum dari Laut Hitam yang semula sempat terhambat.
“Kami mengandalkan penguatan lebih lanjut dari kemitraan strategis untuk kebaikan negara kami, serta penguatan kerja sama untuk keamanan dan stabilitas Eropa,” cuit Zelensky.
Jerman
Kanselir Olaf Scholz mengatakan, Turki dan Jerman adalah mitra dan sekutu dekat, yang mana masyarakat dan perekonomiannya saling berkaitan erat. “Selamat kepada Presiden Erdogan — bersama-sama kita ingin memajukan agenda kita bersama dengan dorongan baru,” tulis Scholz di Twitter.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini