Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Rusia Kecam Dugaan Pembakaran Al-Quran oleh Tentara Ukraina
20 Maret 2023 18:38 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada dua video berbeda, tampak tentara itu merobek, membakar, hingga menjadikan Al-Quran sebagai talenan untuk memotong daging babi sembari tertawa.
Kecaman ini disampaikan oleh Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dalam keterangannya yang dirilis pada Senin (20/3). Pihaknya menyatakan bahwa tindakan tercela tersebut merupakan provokasi dan islamofobia yang akhir-akhir ini semakin tersebar luas di Eropa.
“Kedutaan Besar Federasi Rusia di Republik Indonesia memperhatikan video di mana tentara-tentara Ukraina secara demonstratif menodai Al-Qur'an — kitab suci umat Islam,” bunyi pernyataan itu.
“Kami menganggap bahwa manifestasi Islamofobia ini tidak dapat diterima dan bertentangan toleransi beragama,” sambung pernyataan tersebut.
Pihaknya pun memandang apa yang dilakukan oleh tentara-tentara itu merupakan hinaan yang sangat parah terhadap perasaan umat Muslim dan sebagai tanda tidak menghormati budaya Islam.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, sejak pekan lalu media sosial digemparkan oleh dua video yang menunjukkan tentara dengan seragam berbendera Ukraina melakukan tindakan penistaan agama.
Salah satu sekutu dekat Presiden Vladimir Putin dan pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, sempat mempublikasikan video itu melalui Telegram, pada Kamis (16/3).
Menurut video dari TikTok yang dirilis oleh Kadyrov, tampak dua orang tentara dengan sablon bendera Ukraina sedang duduk di depan tumpukan kayu di tungku yang siap dibakar.
Kemudian, seseorang mendekat dan menyerahkan mereka kantong plastik hitam berisi buku-buku — salah satunya ada kitab suci Al-Quran berwarna cokelat tua.
Baik perekam video dan dua tentara yang sedang duduk itu tidak memperlihatkan wajah mereka. Tidak diketahui apakah Al-Quran tersebut berbahasa Rusia atau Ukraina, lantaran rendahnya kualitas video dan dalam kedua bahasa, terjemahan kitab suci ini sama.
ADVERTISEMENT
Sementara di video lain, terdengar beberapa tentara sedang tertawa dan salah seorang di antaranya sedang memotong daging babi dengan menggunakan kitab suci Al-Quran sebagai talenan. Mereka terdengar bersorak saat melakukan hal itu.
Lagi-lagi, tidak diketahui pula apakah para tentara yang disebutkan berbicara bahasa Rusia atau Ukraina, dikarenakan banyaknya kosakata yang mirip.
Respons Ukraina
Mengutip perkataan mufti dari Religious Administration of Muslims of Ukraine (UMMA) Said Ismagilov, Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta merilis pernyataan bahwa video yang beredar itu adalah palsu — tak lain merupakan propaganda Rusia yang telah dengan sengaja menodai kitab suci umat Islam.
“Sebagaimana dengan semua video propaganda lainnya, hal ini bodoh seperti biasanya,” bunyi pernyataan tersebut.
Ismagilov meluruskan bahwa kitab suci Al-Quran yang tampak di video merupakan salinan dalam Bahasa Rusia — di mana tidak ada orang yang membaca Al-Quran dalam Bahasa Rusia lagi, terutama edisi terbarunya.
ADVERTISEMENT
“Tolong katakan kepada saya, para penyebar propaganda Rusia, apakah Anda sangat bodoh sehingga Anda tidak mengetahui bahwa ada Al-quran dalam bahasa Ukraina di sini? Bahasa apakah Al-quran dalam video Anda? Itu adalah bahasa Rusia. Dan itu merupakan edisi terbaru, yang sudah tidak bisa lagi ditemukan di Ukraina,” kecam dia.
Ismagilov menambahkan, kitab suci Al-Quran edisi terbaru seperti yang tampak di kedua video tersebut sudah tidak diperjualbelikan lagi di Ukraina — melainkan bisa dibeli di Kota Moskow atau kota mana saja di Rusia.
“Ini blunder. Ini adalah kecerobohan spesifik pertama kalian, yang di mana niat kalian untuk mengubah kaum Muslim dunia agar melawan Ukraina, Anda pun tidak dapat mengambil gambar yang berkualitas! Inilah betapa bodohnya kalian,” ujar Ismagilov.
ADVERTISEMENT
“Kalian mengambil Al-quran dalam bahasa Rusia, sedangkan saya membawa Al-quran edisi bahasa Ukraina, yang telah dibaca oleh kaum Muslim dan Muslim di negara kami. Katakan kepada saya, apakah kalian sangat bodoh sehingga kalian tidak berpikir untuk mencari terjemahan Al-quran dalam bahasa Ukraina?” imbuhnya, seraya menyayangkan terjadinya insiden tak mengenakkan seperti ini justru menjelang bulan suci Ramadhan.
Selain itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, juga mengkonfirmasi video tersebut adalah palsu. Dalam cuitannya di Twitter, dia pun menyerukan bahwa Rusia harus dikecam karena telah menghina Islam.
“Peringatan! Video palsu! Rusia membuat sebuah video yang menampilkan orang-orang tak dikenal yang mengaku sebagai tentara Ukraina memotong daging babi di atas Al-Quran dan membakar halaman-halamannya,” tulis Nikolenko.
ADVERTISEMENT
“Mereka berbicara dalam bahasa Ukraina yang patah-patah dan menggunakan pisau tentara Rusia. Rusia harus dikutuk karena menghina Islam dalam upaya untuk mendiskreditkan Ukraina,” sambung dia.