Rusia Masih Akan Lindungi Edward Snowden dari AS

18 Januari 2017 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Edward Snowden (Foto: Reuters/Marcos Brindicci)
Pemerintah Rusia menyatakan masih akan menampung dan melindungi Edward Snowden, pembocor dokumen rahasia Amerika, di negara mereka. Langkah Rusia ini diambil di tengah ramai pemberitaan soal remisi Barack Obama untuk pembocor dokumen rahasia AS yang lain, Chelsea Manning.
ADVERTISEMENT
Seperti diberitakan Reuters, Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya pada Rabu (18/1) mengatakan perlindungan Snowden di negara itu akan diperpanjang beberapa tahun lagi.
"Izin tinggal Snowden di Rusia telah diperpanjang beberapa tahun lagi," kata juru bicara Kemlu Rusia, Maria Zakharova di Facebook.
Snowden dalam status pencari suaka di Rusia setelah membocorkan dokumen badan intelijen AS, NSA, kepada media pada tahun 2013. Lokasi tempat tinggal Snowden dirahasiakan, namun pria 33 tahun masih sangat aktif di media sosial dan internet.
Dokumen yang dibocorkan Snowden memuat praktik mata-mata dan penyadapan AS terhadap banyak pemimpin dunia. Salah satu dokumen mengungkapkan praktik penyadapan oleh Australia terhadap ponsel Presiden Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, dan keluarga serta beberapa anggota kabinetnya.
ADVERTISEMENT
Akibat bocoran ini, hubungan AS dengan beberapa negara, seperti Brasil dan Jerman, retak. Hubungan Indonesia dan Australia juga terganggu. Di dalam negeri AS, bocoran ini juga memicu gejolak keamanan.
Snowden diburu Amerika setelah Departemen Kehakiman AS menyatakan dia telah melanggar Undang-undang Spionase 1917 karena mencuri dokumen pemerintah.
Perpanjangan izin tinggal Snowden di Rusia diberikan selang sehari setelah AS memberikan potongan masa tahanan hingga 30 tahun kepada Chelsea Manning, pembocor 700 ribu dokumen rahasia militer Amerika ke WikiLeaks.
Dalam akun Twitternya, Snowden mengucapkan selamat kepada Manning dan juga berterima kasih kepada Obama.