Rusia Sambut Baik Indonesia Masuk BRICS: Meningkatkan Gengsi Kelompok

10 Januari 2025 7:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, Moskow, Rabu (31/7) Foto: Maxim Shemetov/Pool Photo via AP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, Moskow, Rabu (31/7) Foto: Maxim Shemetov/Pool Photo via AP
ADVERTISEMENT
Rusia menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS terhitung mulai awal tahun 2025. Rusia berpandangan masuknya Indonesia meningkatkan gengsi blok ekonomi tersebut.
ADVERTISEMENT
Sambutan Rusia ini tertuang dalam siaran pers Kemlu Rusia, Kamis (9/1).
Rusia mengungkapkan, keinginan Indonesia gabung BRICS sebenarnya telah disetujui pada tahap pertama perluasan keanggotaan BRICS pada KTT di Johannesburg, Afrika Selatan, pada tahun 2023.
“Namun, dalam konteks pemilihan presiden tahun 2024, Indonesia memutuskan untuk menunda permintaan resmi untuk bergabung sambil menunggu pelantikan kepala negara baru dan pembentukan pemerintahan,” ungkap mereka.
Pada 2024, saat Rusia memegang jabatan ketua BRICS, Indonesia mengajukan permintaan resmi untuk bergabung dengan blok ini.
Presiden Putin memimpin KTT BRICS Plus 2024 di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024). Foto: Sergey Bobylev/Photohost agency brics-russia2024.ru
“Dokumen (permintaan bergabung) tersebut diperiksa sesuai dengan prinsip-prinsip panduan, standar, kriteria, dan prosedur untuk perluasan keanggotaan BRICS. Semua negara BRICS setuju, secara konsensus, untuk mendukung upaya Indonesia,” papar mereka.
Rusia mengatakan, Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar dan populasi terbanyak di Asia Tenggara, memiliki nilai-nilai BRICS yang sama, menganjurkan kerja sama multilateral berdasarkan prinsip-prinsip saling menghormati, keterbukaan, pragmatisme, solidaritas, dan konsensus.
Foto bersama 36 pemimpin negara peserta KTT BRICS 2024 di Rusia, 24/10/2024. Foto: Sergey Bobylev/Photohost agency brics-russia2024.ru
“Masuknya Indonesia ke dalam BRICS akan semakin meningkatkan wibawa dan gengsi kelompok ini dan juga akan memfasilitasi konsolidasi yang konsisten dari negara-negara berkembang di belahan bumi selatan dan timur untuk menciptakan tatanan dunia multipolar yang lebih adil dan seimbang,” papar Rusia.
Presiden Prabowo Subianto menyalami Presiden Xi Jinping sebelum menyaksikan MoU antara kedua negara di Balai Besar Rakyat, Beijing, China pada Sabtu (9/11/2024). Foto: Desca Lidya Natalia/Antara

BRICS Jadi Ancaman Hegemoni Barat

BRICS semula beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Africa). Kemudian berkembang luas, dengan masuknya Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. Terakhir Indonesia disetujui masuk.
ADVERTISEMENT
Sejumlah analis melihat, BRICS menjadi "ancaman" bagi dominasi atau hegemoni dunia Barat, terutama dalam dinamika geopolitik dan ekonomi global.
Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menyampaikan pidato kemenangan Pemilu AS 2024 di Palm Beach County Convention Center, West Palm Beach, Florida, AS, Rabu (6/11/2024). Foto: Jim Watson/AFP
Apalagi salah satu agenda BRICS adalah mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan internasional. Hal ini dapat melemahkan dominasi dolar sebagai mata uang cadangan global.
Agenda ini tahun lalu membuat Donald Trump sebagai presiden AS terpilih meradang dan mengancam anggota BRICS yang melakukan dedolarisasi akan dikenai tarif impor 100 persen.