Rusia Serang Infrastruktur Energi Ukraina, Listrik di Moldova Ikut Padam

24 November 2022 12:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di ibu kota Ukraina, Kiev saat tanpa listrik akibat serangan Rusia, Senin (31/10/2022). Foto: Sergei Supinsky/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di ibu kota Ukraina, Kiev saat tanpa listrik akibat serangan Rusia, Senin (31/10/2022). Foto: Sergei Supinsky/AFP
ADVERTISEMENT
Dampak negatif dari babak baru konflik Rusia-Ukraina mulai terasa hingga ke negara lain yang tidak terlibat perang.
ADVERTISEMENT
Serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina telah melumpuhkan akses listrik di sebagian wilayah negara tetangganya, Moldova.
Kabar tersebut disampaikan oleh Menteri Infrastruktur Moldova, Andrei Spinu, pada Rabu (23/11). Hingga saat ini, negara pecahan Uni Soviet itu belum memiliki sistem energinya sendiri — masih saling terhubung dengan Ukraina.
Sehingga, Moldova secara langsung turut mengalami dampak pemadaman listrik dan keterbatasan energi. “Kami mengalami pemadaman listrik besar-besaran di seluruh negeri,” ujar Spinu, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Pemadaman serupa juga sempat dialami Moldova pada 15 November lalu dan situasi ini cukup fatal menyusul musim dingin yang telah tiba.
“Rusia meninggalkan Moldova dalam kegelapan,” kata Presiden Moldova yang pro-Barat, Maia Sandu. Ia menambahkan bahwa meski menjadi salah satu negara termiskin di Eropa, haluan negaranya harus tetap menuju dunia yang bebas.
ADVERTISEMENT
Suasana di ibu kota Ukraina, Kiev saat tanpa listrik akibat serangan Rusia, Senin (31/10/2022). Foto: Sergei Supinsky/AFP
Di Ukraina, pemadaman listrik juga melanda penjuru negeri — mulai dari di bagian barat Khmelnytskyi, Kharkiv dan Chernihiv di utara, Lviv di barat, dan wilayah Odesa di tenggara.
Gubernur Wilayah Khmelnytskyi, Serhiy Hamaliy, mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah tersebut telah terputus dari jaringan listrik Ukraina.
Alhasil, tidak ada lagi daya yang dapat disalurkan. Sementara itu, di ibu kota Kiev tak hanya mengalami pemadaman listrik tetapi juga terputusnya pasokan air. Serangan Rusia pada Rabu pekan ini telah menewaskan sedikitnya enam warga sipil dan melukai sembilan lainnya.
Serangan terbaru terjadi hanya beberapa jam usai otoritas Ukraina melaporkan bahwa serangan rudal Rusia menghantam rumah sakit bersalin di wilayah selatan.
ADVERTISEMENT
Serangan itu menewaskan seorang bayi laki-laki yang baru lahir, sementara sang ibu dan dokter yang menemaninya berhasil diselamatkan.
Terkait serangan terbaru ini, Dewan Keamanan PBB langsung menggelar pertemuan darurat di hari yang sama. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang hadir secara daring pun mendesak PBB untuk bertindak.
“Ketika kita memiliki suhu di bawah nol dan puluhan juta orang tanpa pasokan energi, tanpa pemanas, tanpa air, ini adalah kejahatan yang jelas terhadap kemanusiaan,” ucap Zelensky.