Rusia Tampung Assad yang Kabur dari Suriah, Apa Imbalannya?

9 Desember 2024 16:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Suriah Bashar al-Assad. Foto: Louai Beshara / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Suriah Bashar al-Assad. Foto: Louai Beshara / AFP
ADVERTISEMENT
Apa yang akan diterima Rusia setelah mereka memastikan Presiden terguling Suriah, Bashar al-Assad, dan keluarganya tiba dengan selamat di Moskow?
ADVERTISEMENT
Assad kabur setelah kelompok oposisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dkk menguasai ibu kota Suriah, Damaskus, Minggu (8/12). Dinasti Assad berkuasa di Suriah selama lima dekade lebih.
Mengutip sumber Kremlin, kantor berita Interfax menyatakan di hari yang sama Assad terguling saat itu juga mereka diberi suaka di Rusia atas dasar kemanusiaan. Terpisah, Kemlu Rusia meminta agar proses transfer kekuasaan di Suriah dilakukan dengan damai.
“Presiden Suriah Assad dan anggota keluarga tiba di Moskow. Rusia memberikan mereka suaka atas alasan kemanusiaan,” kata laporan Interfax seperti dikutip dari Reuters.
Interfax kemudian mengabarkan, kelompok berpengaruh di Suriah sudah memastikan keselamatan pangkalan militer Rusia di sana. Keselamatan institusi diplomatik juga dipastikan keamanannya.
Rusia adalah negara pendukung setia Assad memerangi milisi bersenjata. Terdapat dua pangkalan militer Rusia di sana, yaitu di Hmeimim dan Tartous.
ADVERTISEMENT
Personel Angkatan Laut berdiri di depan kapal induk Rusia Kuznetsov di kota Tartous, Suriah, di laut Mediterania (8/1/2012). Foto: Sana Sana/REUTERS
Bahkan pangkalan militer di Tartous adalah satu-satu tempat perbaikan alat militer Rusia di Mediterania. Rusia menggunakan pangkalan militer di sana untuk menerbangkan kontraktor militernya ke berbagai negara di Afrika.
Sejumlah analis mengatakan, kehilangan Tartous akan menjadi pukulan bagi pengaruh Rusia di Timur Tengah, Afrika, dan Mediterrania.
Meski ada kepastian keamanan, seorang blogger perang ternama Rusia, Ryber, menyebut kondisi lapangan di sekitar dua pangkalan militer itu begitu menegangkan.
Pintu masuk ke pangkalan udara Rusia di Hmeimim di provinsi Latakia, Suriah barat laut. Foto: ANDREI BORODULIN/AFP
“Kehadiran militer Rusia di kawasan Timur Tengah berada di ujung tanduk. Apa pun yang diputuskan oleh siapa pun di kantor-kantor tinggi sama sekali tidak relevan di lapangan," jelas Rybar.
Sampai sekarang Reuters belum bisa memverifikasi laporan Rybar secara independen.
Gambar satelit menunjukkan Pangkalan Udara Hmeimim yang dioperasikan Rusia, Kegubernuran Latakia, Suriah, Minggu (8/12/2024). Foto: 2024 PLANET LABS INC. via REUTERS
Sebenarnya pada Minggu (8/12) pagi, Kemlu Rusia mengakui dua pangkalan militer mereka di Suriah berada dalam status waspada. Tetapi, mereka tidak menyatakan adanya waspada tingkat tinggi di sana.
ADVERTISEMENT
"Saat ini tidak ada ancaman serius terhadap keamanan mereka," kata Kemlu Rusia.