Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, negara Barat khawatir penumpukan puluhan ribu tentara Rusia di wilayah tersebut. Sebab hal itu memicu ketegangan baru antara Rusia dan Ukraina. Hubungan Rusia dan Ukraina memanas sejak 2014.
Ukraina menyebut Rusia telah menugaskan 40.000 pasukan militer di perbatasan timur Ukraina dan lebih dari 40.000 pasukan di Crimea. Sekitar 50.000 pasukan adalah pengerahan baru.
Sergei Shoigu mengatakan ia memerintahkan pasukan yang terlibat dalam latihan militer untuk kembali ke pangkalan mereka pada 1 Mei 2021. Sebab mereka telah menyelesaikan inspeksi di wilayah perbatasan.
“Saya pikir tujuan dari inspeksi tersebut telah tercapai sepenuhnya. Para pasukan telah mendemonstrasikan kemampuan mereka untuk memberikan perlindungan yang terbaik untuk Rusia,” kata Shoigu.
Amerika Serikat turut menanggapi pengumuman tersebut. Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan AS sudah mendengar kabar tersebut dan tengah memantau situasi di perbatasan dengan saksama.
ADVERTISEMENT
“Kami sudah mendengar ucapannya. Saya rasa, yang akan lebih kita tunggu-tunggu adalah aksi,” kata Ned.
Meski pasukan militer ditarik, senjata dan alat militer akan ditinggalkan di lokasi latihan dekat kota Voronezh, sekitar 6 jam dari Ukraina. Senjata tersebut nantinya dapat digunakan untuk latihan militer besar di akhir tahun.